Daily Story 5 - Harta yang paling berharga

5:35 AM

Well hei, Senin datang lagi dengan segambreng cerita kantor yang bikin perasaan morat-marit (bahasa apa ini) ga karuan karena deadline yang semakin dekat tapi persiapan ini dan itunya masih jauh dari kata sempurna. Akhir bulan tinggal dalam hitungan jari dan rasa cemas itu semakin menjadi #horor 😨. Urusan kerjaan ini mah ngga akan ada habisnya ya gaes (kecuali kalau kita kabur atau resign 😁), so just trying to be calm and cool. Let's do your best and Let's God do the rest, yeay!

Ehem, tadi siang di sela-sela istirahat kantor saya dan beberapa teman kantor pergi mengunjungi teman kami yang baru saja melahirkan anak pertamanya, baby girl yang lucu dan imut bernama Tanya. So happy ngeliat bayi mungil itu ada dipangkuan ibunya, teduh. Apalagi pas melihat teman saya ini menyusui, hati bergetar dan seuntai doa diucapkan, "Ya Allah semoga yang belum punya anak (seperti saya ni) segera dikaruniai anak (tentunya setelah dikaruniai suami dan menikah dulu yaaa 😁)".

Anak
Suami
Istri
Ibu
Bapak
Adik
Kakak
Keluarga
Teman
Saudara
(...) you named it

Kesemuanya adalah titipan.
Titipan = bukan milik kita = hanya sementara = bisa diambil kapan saja = akan dipertanggungjawabkan di hari akhir.

Sebuah tanggung jawab yang luar biasa ketika kita mendapat anugerah seperti list yang tersebut di atas. Meski sulit menjalankan tanggung jawab atas amanah yang diberikan, dikelilingi anugerah keluarga merupakan satu hal paling membahagiakan yang bisa dirasa. Dan saya ingin mengucapkan syukur atas anugerah yang saat ini diberikan.

Ibu. Adik. Sahabat. Keluarga yang ngga bisa disebutkan satu per satu.

Beruntung saya masih tinggal satu rumah sama keluarga inti, jadi tiap hari ketemu meski pertemuannya bukan sebuah pertemuan berkualitas penuh kata-kata romantis. Tapi kehadiran mereka melengkapi hari-hari, kalau salah satu dari mereka ngga ada di rumah, maka kami saling cari.

Begitu juga dengan anugerah sahabat, teman dan lingkungan kerja yang baik. Katanya salah satu rezeki yang baik adalah berada dalam lingkungan yang baik dengan orang-orang yang baik, yang mengajak pada kebaikan.

Alhamdulilah masih bisa merasakan nikmatnya berada dalam lingkungan tersebut, memiliki teman dan sahabat yang selalu mengingatkan dalam kebaikan, saling menertawakan kekonyolan masing-masing, dengan bumbu-bumbu berantem yang bikin rindu.

Ah sayangnya saya tu bukan orang yang bisa terus-terusan konsisten menjaga komunikasi sengan sahabat-sahabat tersebut. Bisa dibilang saya juga cuek dan kurang sensitif. Ada kalanya rutinitas menenggelamkan kebiasaan sekedar say hello. Meski begitu, mereka semua masih bersedia berada di sekitar saya, untuk mendengarkan celotehan ngga penting ini.

Sebelum titipan ini diambil dan dipertanggungjawabkan nantinya, yuk kita mulai jalin silaturahmi lagi, Say Hai lagi dengan mereka-mereka yang selalu ada (a.k.a keluarga, sahabat, teman, sanak saudara), semoga dengan begitu jalan-jalan yang masih tertutup (salah satunya jalan menuju soulmate) dimudahkan untuk terbuka. Amin. *tetep ya ujung-ujungnya ke sini 😁

So that's the story.
Sudahkah kamu say hai orang-orang tersayang hari ini?

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts