Kenapa setiap post saya selalu dikasih judul random talk?
1. Males bikin judul yang eye catching
2. Hobi saya yang emang ngomong random setiap hari
Maka cukup dengan 2 alasan itulah judul post ini menjadi random talk.

Intro yang ngga penting emang... #ssshh

Well hei, setelah sekian lama ga ngomong random sama sahabat2 apes (yes you know apes, kind of orang utan dan dengan bangga kami menyebut diri kami dengan sejenis orang utan karena kelakuan random masing-masing), malam ini random talk pun dimulai. Dan random talk malam ini menyenangkan. Why? Karena racauan bebas kami malam ini punya nilai dan akhirnya bikin dua tulisan (atau mungkin 3 tulisan) akan segera di post di blog super random ini.

"Jangan terlalu terpuruk dengan perpisahan, karena setiap perpisahan akan digantikan dengan pertemuan baru yang akan menbuat perasaaan hati meletup-letup seperti jagung yang dibuat pop corn"...

Okeh perumpamaan di atas mungkin terlalu random buat pembaca budiman sekalian.

Ceritanya gini. Akhir oktober lalu bos saya resign. Dia salah satu bos kece tempat saya belajar banyak hal di kantor ini. Hilangnya dia membuat muram dan sedih hati terlebih penggantinya masih no clue akan seperti apa.

Alhamdulilah, pengganti bos saya sudah datang. Dia, lelaki seumuran saya yang kece banget pengalaman kerja dan leadershipnya. Saya langsung cocok sama dia. Entah karena dia pembawaannya menyenangkan sehingga membuat orang2 gampang dekat atauu gue yang sksd? Dua2nya bisa.
Tapi satu poin penting adalah
Dia, secara ga langsung udah transfer semangat baru dalam diri sayah yang sudah mulai jenuh dengan kerjaan ini. Kita ga tau apa yang akan terjadi nanti yang pasti sekarang saya semangat deh dan pengen banget belajar sama dia.

See, perpisahan itu menyedihkan tapi selalu ada pertemuan baru yang membawa hikmah #tsahh

Nahhhh... another story coming from apes nash.

Dia cerita dia dinominasikan sebagai
1. Most inspiring people di kantornya dan
2. Most fav leader
Kece?
Banget!!
Dia bilang sih dia ga menang di kategori itu tapi menang di kategori lain yang kalo ga salah inget best team building di kring pajak.
Keren?
Banget!

Ingatan saya meluncur ke satu tahun lalu dimana saat itu cerita soal mutasinya itu dan saat itu dia terlihat sedih dan down karena di mutasi dari posisi strategis di direktorat pajak ke kring pajak yang no clue akan seperti apa.
Cuma waktu itu saya yakin dalam hati, dimanapun seseorang itu berada, selama dia total dan punya integritas dia bakal tetep jadi someone yang kece. Terbukti sekarang ini!
Selain itu, kepindahannya ke kring pajak membuat apes yang satu ini makin produktif nulis dan jadi kontributor kece di majalah pajak meski tulisannya selalu gue skip karena ga ngerti soal pajak.

Point saya share cerita diatas adalah
Seee perpisahan yang dulunya tidak menyenangkan membawa hikmah lain yang luar biasa buat apes yang satu ini...

"Yang ga baik menurut kita belum tentu ga baik menurut Allah SWT, pun sebaliknya.. "

Jadi apalagi yang bisa dilakukan selain menerima, dengan penerimaan yang baik.
Pun begitu dengan yang namanya patah hati. #eh kenapa tetep bawa2 patah hati hihi...

Patah hati itu berarti dia bukan yang terbaik buat kita dan kadang doa itu dijawab dengan perpisahan dan sakit hati serta patah hati

Random talk end
Selamat datang pertemuan-pertemuan baru :)

Hal apa yang bisa membuat lo menjadi orang yang dikategorikan sebagai orang yang beruntung?

Kaya?
Punya kerjaan bagus?
Gaji gede?
Jalan-jalan keliling dunia seolah uang ga ada serinya?
...
You listed by your self yah

Semua hal yang dilist di atas, diakui benar sebagai hal yang bisa membuat kita bisa dikategorikan sebagai orang yang beruntung. Tapiii, ada satu hal penting yang membuat kategori beruntung itu menjadi lebih nyata.

"Kita hidup dikelilingi oleh orang-orang tersayang yang selalu memberikan support terdalamnya dalam kondisi apapun itu.."

Yessss...
Saya merasa malu akhir2 ini kebanyakan ngeluh. Yesss, sebut saja galau karena patah hati berkali-kali, ditinggal berkali-kali, stress kerjaan ini itu.. dan lain lain, dan lain lain.. saat itu, semua yang terlihat hanya muram sajah..

Dan saya lupa
I'm never walk alone
Selain ada Dia yang Maha Penyayang, yang tidak akan pernah meninggalkan kita sedetikpun, saya dikelilingi oleh orang-orang tersayang yang selalu ada di samping saya dan memberikan support terbaiknya dalam kondisi apapun saya.

Dan saya malu sendiri
Heii din, sudahkah kamu menjadi orang yang sama dengan orang-orang yang ada di sekeliling lo itu?
Sudahkah lo menjadi anak yang baik untuk ibumu?
Sudahkah menjadi kakak yang baik untuk adik2mu?
Sudahkan kamu menjadi teman dan peribadi yang menyenangkan dan memberi support untuk teman-teman terbaikmu? Lingkunganmu...

Terlalu banyak awan muram akhir-akhir ini
Dan ini saatnya menyambut cahaya matahari yang super terang, dan tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik
Buat keluarga
Sahabat dan teman

Seorang teman bilang begini, "klo lo ngerasa lagi terpuruk, jalan kaki lah di tempat umum, nanti lo bakal liat banyak yang lebih ga beruntung dari lo tapi mereka masih bisa senyum.. inget din, jaman nabi dan rasul dulu itu cobaannya lebih susah dari cobaan lo sekarang, tapi mereka tetap sabar.." - sesaat itu juga gw angkat dia menjadi master dari perguruan tongkat emas yang hilang dan tak kembali #garing emang

Terima kasih untuk semua warna yang pernah hadir dan membuat semuanya tidak pernah sama setiap harinya :)

Seorang teman bilang begini waktu saya ngoceh soal cuaca yang ngga kece (read : hujan terus) akhir-akhir ini, " Allah mencintai makhluknya.. memberikan kehidupan. Dgn hujan udara akan bersih . Dgn hujan tumbuhan akn kembali hidup..", yang bikin saya senyum-senyum sendiri karena malu kebanyakan mengeluh

He is totally right.
Kemarin, Jakarta seharian diguyur hujan, bahkan sampai saya pulang pun masih ada sisa-sisa hujan beberapa menit sebelumnya. Sesampainya saya di depok, dan naik ojek (kebetulan ngga dijemput adik), kebiasaan lama pun saya lakukan kembali, menatap langit lamaa sekali. Dan malam itu saya menemukan langit yang bersih, cerah, penuh bintang. Udara malam itu menyenangkan.

Pun begitu saat kemarin sore saya ngobrol-ngobrol di pantry sama seorang teman. Beberapa menit sebelum kami ngobrol, hujan deras mengguyur kawasan kantor dan sekitarnya. Saking derasnya, ngga nampak apa-apa lagi dari kaca ruangan, hanya nampak embun yang menyelimuti menjadi dingin. #Tsah..!!
Beberapa saat kemudian setelah hujan selesai, langit sore itu kece banget. Bersih. Dan sepertinya udara menjadi menyenangkan.

Ingatan saya mundur dan mentok ke dia dia dia yang memberikan kalimat sakti barusan, " Allah mencintai makhluknya.. memberikan kehidupan. Dgn hujan udara akan bersih . Dgn hujan tumbuhan akn kembali hidup"

Kadang kita suka judge sesuatu ga baik buat kita, padahal Allah Yang Maha Tahu apakah hal tersebut baik buat kita. Dan sebaliknya.

Saya menganalogikan hujan dengan masalah2 hidup yang mungkin saat ini sedang melanda kamu kamu semua (dan saya juga tentunya). "Hujan" yang datang dalam hidup adalah berkah dari Allah SWT untuk membersihkan diri, dan dengan penerimaan yang baik, maka akan terpancar sinar hidup yang menyenangkan. Meski kadang, ga selalu ada pelangi setelah hujan, yang ada hanya melanjutkan perjalanan #sokbijak

Satu-satunya hal yang bisa dilakukan saat ini adalah melakukan penerimaan, penerimaan yang baik..

Selamat Hari Kamis
Let it rain.. let it rain 😊

Rabu, 14 January 2015

Tadi malam adik bungsu saya bertanya spontan begini, "Teh, ada uang ga, 150rb buat bayar buku.."

Deg!

Pertanyaan itu sepertinya disampaikan dengan sangat hati-hati olehnya, selain karena mungkin ini tanggal tua, muka saya juga keliatan kusut karena capek kerja.

Ini bukan soal uangnya. Alhamdulilah, masih ada tabungan yang bisa dipakai untuk bayar buku. Tapi, pertanyaan adik bungsu saya itu mengkoneksikan batin dan pikiran saya kepada satu hal, "Saya hidup bukan untuk diri saya sendiri.. kita hidup bukan cuma untuk diri kita sendiri.."

Kemudian saya bercermin lama sekali. Memandang wajah saya berulang kali sampai akhirnya saya ketawa dan ngomong sendiri. "Din, kalau lo sedih dan terpuruk, yang paling sakit perasaannya itu bukan lo aja, tapi keluarga dan orang2 yang sayang sama lo lah yang akan merasakan sakit terdalamnya. Pun begitu saat lo bisa tertawa bahagia, yang paling senang melihat kebahagiaan itu adalah keluarga dan orang2 yang sayang sama lo.. lihat dunia sekitar, yang begitu penuh rasa sayang namun terabaikan karena beberapa waktu belakangan, cara pandang lo di batasin oleh dunia lo sendiri...!"

Jedang! Kayak ada batu besar nimpa kepala, membuat amnesia ini menghilang seketika.

Dulu, yang membuat kita semangat untuk terus berjuang melakukan yang terbaik, selain untuk diri sendiri, juga pasti untuk membuat kebanggaan dan kebahagiaan untuk orang-orang tersayang, mereka yang real ada di sekitar, bukan bayangan imajiner yang hanya muncul di dunia imajiner.

Dan kadang kita suka lupa, mereka ada untuk kita setiap saat meski terabaikan.

Dan tetiba saya malu sendiri.
Beberapa waktu belakangan ini, saya merasa menjadi orang paling terpuruk di dunia padahal well heii, ada banyak orang yang lebih susah tapi mereka bisa tetap bahagia. Mereka bersyukur selalu dengan hidupnya.

Mungkin ini yang membuat hati dan pikiran saya gelisah terus beberapa waktu belakangan ini. Saya dibatasi oleh cara pandang dunia saya sendiri dan saya melupakan yang namanya bersyukur.

Saya bersikap seolah saya bukan makhluk beriman yang mempunya Allah SWT. Kenapa harus gelisah dan bersedih saat kita tahu ada Dia yang selalu bersama kita?

La Tahzan..
Jangan bersedih
Ada orang-orang tersayang yang akan terluka parah saat kita sedih, terpuruk dan jatuh
Untuk mereka semua, kita harus menjadi orang yang berbahagia
Terlebih dari itu, ini adalah bentuk rasa syukur kita atas hidup yang diberikan Allah SWT

Semoga Allah menjaga hati-hati kita selalu, amin

Selamat hari Rabu :)

Batas itu ada dimana...?

Empat bulan terakhir, dimulai dari September 2014 sampai hari ini, adalah masa-masa tersulit dalam hidup saya. Saya ga pernah berpikir serumit ini sebelumnya, tapi ini terjadi sekarang. Terlalu banyak yang saya pikirkan dan membuat fokus ngeblur ga karuan...

Kehilangan..
Banyak sekali kehilangan yang terjadi dan membuat saya seperti bangku yang kehilangan pijakan. Saya goyah dan saya lelah..

I'm pretend to be ok but i can't lie to my self.. i'm not okay and i feel so tired. Sampai saya bertanya berkali-kali kepada diri sendiri, " Batas itu ada dimana..?"

Batas itu, ada dimana..?