Satu hari untuk selamanya

8:48 AM


 
Selasa, 14 Agustus 2012

Sebuah kabar mengejutkan datang dari seorang teman. Ia menuliskan sebuah status yang membuat kening berkerut sebentar kemudian berubah menjadi ekspresi kaget bercampur penasaran. "Telah meninggal dunia, sahabat kita ...", begitu kutipan statusnya. Sesaat itu juga saya langsung mengkonfirmasi kebenaran kabar duka tersebut.

Ya, seorang teman SMA meninggal dunia kemarin. Kabarnya akibat serangan jantung. Betapa terkejutnya kami mendengar kabar ini, karna setau saya, semasa SMA dulu, dia tergabung dalam komunitas pencinta alam yang notabene banyak olahraganya. (masihkah orang yang rajin olahraga terkena penyakit jantung? Masih.. Kalau yg ga olahraga?-thinking-)

Siapa yang pernah nyangka coba yang kelihatannya sehat ternyata dipanggil pulang duluan? Ga ada yang nyangka. Kita ga pernah tahu, sampai kapan waktu yang kita punya, berapa sisa waktu yang ada.. Mungkinkah ada kesempatan untuk memperbaiki diri? Akankah segala ingin berubah wujud menjadi realita yang menyenangkan? Atau ingin itu akan terkubur bersama jasad dan terus menjadi sebuah keinginan? Segulung pertanyaan yang ga akan ada habisnya untuk dipertanyakan dan ga akan pernah ketemu jawaban yang memuaskan. Semua rahasi Allah swt.
Mendengar kabar duka tadi, tiba2 saya keinget judul film yang kemudian saya sadur dengan sedikit editan menjadi judul tulisan ini. Kalau misalnya ya kita dikasih tahu bahwa umur kita tinggal 1 hari lagi, kira2 hal apa yang mau dilakuin di sisa 1 hari yang kita punya? Satu hari, untuk selamanya..mari mengkhayal :)

Meleburkan semua ingin dalam satu hari, mungkinkah? Mungkin, kalau inginnya ga kebangetan banyaknya. Tapi, adakah manusia yg punya ingin sedikit?
Atau meleburkan semua dosa menjadi butir air mata yang diharap bisa menghapusnya begitu saja? Atau menyenangkan orangtua seharian sebagai bentuk rasa menyesal karna meninggalkannya? Dan segambreng kemungkinan lainnya yang terasa terlalu banyak untuk waktu yg terlampau sempit..

Kalau satu hari diganti jadi satu malam? Atau satu jam?atau satu menit? Atau satu detik? Argghhh..sempit banget waktu yang tersisa, dan kalau ada pilihan untuk ga tahu kapan waktu terakhir menghirup 02, gw akan pilih untuk ga tahu. Tanya kenapa? Karna kadang2 tidak tahu itu lebih baik dibanding tahu banyak tapi salah perlakuan.

Pertanyaan lanjutan : Haruskah menunggu diberi tahu bahwa waktu yg tersisa tinggal sedikit lagi baru bergerak? (jleb, gw banget ni..).
Diantara ketidaktahuan yg kita punya, mari kita bergerak terus, bergerak menuju rencanaNya..

Selamat hari ini :)

note : judul film yg dimaksud 3 hari untuk selamanya, yang main abang nicholas saputra :)

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts