Melepaskan Rasa

9:59 AM

Sabtu, 3 November 2012 : 11.34 pm

Banyak hal yang terjadi dalam hidup. Ada pahit. Ada manis. Ada asam. Kadang hambar saat mati rasa. Semuanya itu membentuk kurikulum pelajaran hidup yang ga akan pernah selesai untuk dipelajari, karena setiap detik yang berjalan di depan, menambah satu baris kurikulum yang berbeda. Semuanya akan berhenti saat kita mati.


Ada saatnya merasa terpuruk. Mood berantakan. Bingung dan hilang arah. Selama hidup masih berjalan, bukankah kita masih punya pilihan untuk bangkit dari keterpurukan itu? Bukankah kita diberikan kesempatan untuk menenangkan diri, berkomunikasi dengan Sang Pemilik Hidup untuk ditunjukan arah? Diberikan ketenangan lahir dan batin. Lantas mengapa diri ini masih merasa bingung dan hilang arah? Sudah pasti komunikasi denganNya masih belum sempurna. [Tunjuk diri sendiri].


Kadang ingin berlari, pergi meninggalkan hidup saat ini. Memulai hidup baru dengan orang-orang baru, mereka yang sebelumnya tidak mengenal diri ini. Memulai sesuatu dari awal lagi, sesuatu yang baik. Namun, perlukah menghilang, melarikan diri untuk memulai sesuatu yang baik? Biarpun dunia di sekeliling kita berubah menjadi sesuatu baru, diri ini akan tetap sama dengan yang sebelumnya, dan kita akan selalu diliputi rasa bersalah akan masa lalu sebelum hari ini jika kita tidak pernah bisa berdamai dengan diri kita sendiri. Bukankah yang paling sulit dari semuanya adalah memaafkan diri sendiri? Menerima diri sendiri apa adanya, tidak lagi melakukan penolakan.


Tuhanku, malam ini kutuliskan semua keluh dan kesah

Diri ini, masih jauh dariMu
Malu aku meminta

Malu aku memohon
Namun, adakah pilihan lain selain meminta dan memohon kepadaMu?
Berikanlah hamba petunjukMu, kekuatanMu, HidayahMu
Selalu
Bergerak menujuMu
Tuhan, aku pasrah.. aku ikut padaMu saja


You Might Also Like

0 comments

Popular Posts