Japan Trip - Edisi Menyusun Itinerary

8:00 AM

To travel is worth any cost or sacrifice - Elizabeth Gilbert, Eat, Pray, Love

Sometimes it’s going fun to travel somewhere randomly and spontaneously but trust me, for this kind of trip we just need to be a wise planner. Ga mau dong perjalanan yang sudah lama dinantikan menjadi ajang penghamburan waktu (dan uang) karena tidak tahu harus pergi kemana atau malah salah tujuan karena minimnya pengetahuan tentang daerah tujuan perjalanan? Riset itu harus!

Ada beberapa poin penting yang kami riset sebagai persiapan perjalanan ke Jepang ini, yaitu destinasi wisata & itinerary, transportasi, akomodasi & hotel, tempat makan, koneksi internet, nilai tukar, dan budaya.

*** Destinasi Wisata & Itinerary***

Riset destinasi wisata & itinerary adalah satu hal penting yang harus dilakukan karena pada akhirnya akan mempengaruhi cost perjalanan. Salah satu website yang sering kami kunjungi untuk mendapatkan referensi mengenai destinasi wisata Jepang adalah www.japan-guide.com selain tentunya juga mengumpulkan informasi dari blog travel yang jumlahnya ratusan dan punya cerita unik masing-masing.

Pada suatu kesempatan, ada “Japan Fair” di Senayan City, semacam pameran kebudayaan yang diadakan oleh Kedutaan Besar Jepang. Di Japan Fair tersebut, banyak hal yang bisa dilihat untuk menambah wawasan soal Jepang. Satu dari tim kami, Irwan berkesempatan mengunjungi “Japan Fair” dan membawa pulang banyak merchandise mulai dari kipas kertas sampai postcard. Namun yang terpenting dari itu semua, Irwan membawa pulang berlembar-lembar brosur destinasi wisata, akomodasi & transportasi, yang banyak membantu dalam proses penyusunan itinerary. Jika memang kebetulan ada pameran kebudayaan seperti itu, tidak ada salahnya untuk dikunjungi karena selain mendapat banyak info, kita juga bisa ketemu kenalan native Jepang yang mungkin bisa menjadi guide selama perjalanan nanti J.

Memang butuh ekstra sabar untuk mengumpulkan informasi soal negara tujuan namun lebih butuh berkali lipat ekstra sabar ditambah kepala dingin untuk membuat itinerary. It’s not easy, trust me! Tapi mungkin disitulah seninya menjadi seorang budget traveller, perjalanan di mulai bukan saat pesawat mendarat di Bandara negara tujuan, tetapi dimulai sejak kita membuat itinerary J
Saat menyusun itinerary, ada beberapa hal yang kami pertimbangkan untuk membuat perjalanan menjadi efektif. Hal pertama adalah membuat daftar icon atau landmark setiap kota, dan menjadikannya tempat wajib yang harus dikunjungi J.
Berikut daftar icon atau landmark setiap kota yang pada waktu itu menjadi tempat wajib untuk dikunjungi selama berada di Jepang

1.      Osaka  : Osaka Castle, Minami Namba & Dotonbori
2.      Nara     : Todaji Temple & Nara Park
3.   Kyoto  : Kyoto Tower, Ginkakuji & Philosoper’s Path, Kiyomuzidera, Gion, Sagano Railway & Bamboo Path
4.      Kobe    : Kobe Harbour
5.   Tokyo  : Tokyo Skytree, Shinjuku & Harajuku, Shibuya (Ketemu Patung Hachiko), Mt.Fuji. Kami tidak berencana pergi ke Disneyland atau Universal Studio karena tema perjalanan kami lebih ke city tour & back to nature, selain karena memang tiket masuk dua tempat tadi mahal J

Setelah membuat  daftar tujuan utama, selanjutnya membuat daftar tujuan tentative dengan menyesuaikan jarak antara satu lokasi dengan lokasi lainnya, kemudahan akses transportasi (sebisa mungkin bisa diakses dengan kartu one day pass atau kansai thru pass), dan admission fee (sebisa mungkin kami mencari tempat wisata yang bebas biaya admisi. Hehe, budget traveler yang hemat J


Setelah melewati diskusi berhari-hari bersama Irwan, akhirnya jadilah itinerary Trip Jepang plus 
estimasi biaya kasar yang langsung diaminin oleh seluruh anggota grup yang lain. *yeay dancing-dancing



Itinerary bukan jadi hal mutlak yang harus diikuti. Pada kenyataannya nanti, kita akan jadi lebih fleksibel “memperlakukan” itinerary. Satu hal yang pasti, kita harus menandai dari awal, tempat-tempat mana yang memang harus dikunjungi dan mana yang sifatnya tentative.

Sangat menyenangkan menyusun itinerary, karena di titik itulah, perjalanan dimulai :)
Selain itu, mengetahui estimasi biaya sejak jauh-jauh hari akan mempermudah kita untuk menabung. Kalau tidak salah ingat, kami mulai nabung mulai bulan November 2013, dengan kenyataan baru benar-benar focus nabung di bulan February dan Maret 2014, hehe.

                                    Japan Trip - Edisi Berburu Tiket

Tulisan Selanjutnya : Japan Trip Hostel


You Might Also Like

0 comments

Popular Posts