Random Talk #18

7:07 PM

Selasa, 24 June 2014

Hari ini salah satu sahabat saya memberikan kabar bahagia. She finally found her soulmate. We are all happy hear this good news. Aroma merah jambu menyebar ke udara, manis. Setelah melewati beragam macam ujian, akhirnya momen itu datang juga. All best wishes for her :)

Cerita lainnya datang dari sahabat yang yang saat ini sedang berjibaku dengan mimpi yang selama ini dia idam-idamkan. Penantian panjang, kegagalan berulang, putus asa yang kerap menghampiri saat jiwa menjadi lemah karena keadaan, akhirnya terbayar lunas. She got her dream and what's next..? Apakah semuanya selesai berakhir bahagia seperti cerita cinderla..? Tidak sodara-sodara... Dia masih harus berjuang untuk menyulam perjalanan karier yang sudah diidam-idamkan, dan proses "menyulam" itu ga semudah yang dibayangkan. Beberapa kali dia mengeluh ini itu tentang proses yang saat ini sedang dia jalani. Kadang saya berpikir dalam hati, " Hei...bukankah ini semua lo yang mauu...why do you still complaining...?", namun ga sefrontal itu diucapkan ke dia, khawatir terjadi hal-hal yang ga diinginkan. See, be carefull what you wish for itu benar adanya... hal-hal yang diharapkan bisa saja terjadi dan punya banyak implikasi, jadi saat berharap juga siapkan mental untuk the worst case #talktomyhand

Cerita lainnya datang dari sahabat saya yang sekarang sedang berjuang dengan pasangannya untuk menuju satu tujuan bersama, menikah. Ada satu kesulitan yang membuat mereka masih belum bisa maju ke tahap selanjutnya. "Ga mau coba cari pasangan lain..?", pernah pertanyaan frontal itu saya utarakan kepadanya, yahh dia masih punya opsi untuk keluar dari hubungan yang belum jelas kapan akan mengerucut ke satu titik temu yang sama. Lantas dia jawab, "Sangat ga etis meninggalkan seseorang dalam keadaan dia sedang kesulitan.. sabar aja, Din...".. dan saya senyum-senyum sendiri mendengarnya, itu jawaban yang sayaa harapkan keluar dari mulutnya...

Keyakinannya pada apa yang sedang diusahakah oleh sang pasangan akan membawa mereka pada satu titik temu yang indah.. dan saya rasa inilah bentuk cinta kasih yang sesungguhnya, yaitu saat dimana kita bisa menerima keadaan orang yang kita sayang dengan penerimaan yang baik... all best wishes for you two :)

And, how's your life, Din...???

Hmmmmm....

Well, kadang kita sangat berharap pada sesuatu padahal sesuatu itu belum tentu baik untuk kita. Dan kadang kita sangat menghindari sesuatu yang kita benci padahal sesuatu yang tidak kita suka itu membawa banyak kebaikan untuk kita...

Tanggal 26 Juni besok, resmi 3 tahun saya bekerja di kantor asuransi jiwa yang katanya (dan sudah terbukti) nomor 1 di Indonesia. Ga kerasa ya, Din...? Haha, iya ga kerasa banget.. lagi-lagi saya mau bilang, "Time flies so fast...!!!"

Mari flashback sebentar...

Saya masuk ke kantor ini di tanggal 26 Juni 2011. Sebelumnya saya kerja di perusahaan riset marketing selama kurang lebih 1 tahun 7 bulan, bukan waktu sebentar untuk masa kerja meski ga bisa juga dibilang terlalu lama juga.

Satu tahun tujuh bulan saya bekerja di kantor riset itu dan sampailah pada titik jenuh yang udah maksimal. Pekerjaan di sana menyenangkan, istilahnya kunci kerjaan sudah ada di tangan, semuanya sudah terkondisikan dengan baik. Namun ada suara-suara dari dalam hati yang awalnya berbisik kemudian berkembang menjadi teriakan yang membuat otak pening. Saya resmi jenuh sodara-sodara. Jenuh dengan rutinitas yang sama, jenuh dengan deadline yang mematikan, yang hampir membuat saya ga bisa bergerak bahkan di kala weekend, pola hidup tidak sehat, dan saya merasa "klo gw gini-gini aja, ga akan maju-maju nih...!!!"

Maka keputusan pun dibuat. Alhamdulilah, di saat yang sama, salah satu kenalan yang juga kakak kelas satu almamater memberikan informasi lowongan kerja di kantornya. Pucuk dicinta lowongan pun tiba. Ahey...!!! Mencobalah saya untuk mengisi lowongan tersebut. But heiiii, hampir dua bulan lamanya ga ada kabar berita, dalam pikiran saya waktu itu mungkin saya ga diterima di sana. Tetapi eh tetapi, berita baik itu datang juga. Saya diterima di sana dan mulai kerja di tanggal 26 Juni 2014...

Ada satu kenyataan yang saya tahu saat itu, "Sebenernya kamu ga diterima kemarin, cuma karena kandidat lain juga ga lebih bagus dari kamu, maka kamu yang diterima...!!!"

Jedarrrrr...!!!

Saat itu saya ngerasa, "Anjritttt ... jadi gue diterima karena emang ga ada kandidat lain...?", ada tekanan sendiri waktu itu, setiap ketemu orang hrd saya jadi ga pede bangetttttt... beruntung, sahabat baik di kantor lama bilang, "Udah ga usah dimasukin ke hati, kerja aja yang baik dan buktiin mereka ga salah milih lo, Din...!!!"

Okeh, berhubung basic pekerjaan sebelumnya jauh banget dari asuransi dan financial plus basic kuliah juga ga ada berbau ekonomi atau finansial, jetlag banget lah saya di awal-awal masuk kerja. Minder tepatnya... "Arghhhh gue ga ngerti kerjaan gue yang sekarang, resign aja apa yah...?", ceracau saya pada teman-teman di kantor lama. Oh ya, hampir 3 bulan saya bolak-balik ke cikini tiap Jum'at buat meracau bebas, masih susah move on dari mereka. Salah satu sahabat bilang gini, "Sabar, Dince... jangan nyerah gitu dong...!!!", dan andaikan sabar itu semudah membalik buku cerita ke halaman selanjutnya......

Beban 1 - diterima kerja karena ga ada pilihan kandidat lain padahal saya dinilai ga bagus2 amat alias kurang kompeten...

Beban 2 - gap knowledge tentang asuransi dan finansial yang ampun-ampunan, bikin otak kering kerontang, dan minder ga karuan

Beban 3 - Bos yang sangat sangat menyebalkan

Jadi, bos saya dulu (dan sekarang sudah resign, digantikan oleh bos yang jauh lebih baik) sangat menyebalkan. Intinya saya ga seide dengan visi dan misinya, respek saya meluntur dari hari ke hari, dan saking sebalnya saya sama dia, saya memilih menjauh karena kalau lihat muka dia sedikit aja, entah kata apa yang akan keluar dari mulut saya. Lebih baik jauh dan tidak ngobrol daripada nambah dosa.. Sebegitu sebelnya..? Iya, hahaha... cuma yang sebel sama dia bukan cuma saya, hampir semua orang dikantor ga suka sama dia, cuma beruntungnya mereka masih bisa kontrol muka, nah saya..? Klo udah ga suka ya ga suka, ga bisa untuk pura-pura suka...

Tapi sekarang saya merasa beruntung pernah punya bos nyebelin seperti dia, karena dia, motivasi saya buat jadi orang yang lebih pinter semakin meningkat, ga rela diinjek2 sama orang kayak gitu... widih, sampe segitunya, Din..? Iya, sampe segitunya...

Beban 4 - Belum menemukan soulmate yang bisa diajak menggila bareng seperti teman-teman di kantor lama... bedanya kantor riset yang kecil dengan kantor asing yang udh profesional adalah orang2 di kantor kecil lebih solid dan ga sefrontal di perusahaan besar persaingannya. Saya minderrr dan pengen segera kabur dari sana. But hei, lagi-lagi temen saya mengingkan untuk sabar... *sekali lagi saya mau bilang, andaikan sabar itu semudah membalikan halaman buku cerita...

Awalnya saya bilang kepada mereka akan bertahan 3 bulan.. setelah 3 bulan mereka bilang, "Sabar Din, malu kali di cv cuma 3 bulan..." Berkat rayuan maut teman-teman kantor lama, akhirnya berlanjut jadi 6 bulan, 1 tahun, 2 tahun, dan sampai hari ini...

Saya bisa bertahan selama ini karena support mereka, doa ibu bapak, dan teman-teman yang satu per satu saya temukan di kantor ini, yang bisa memberi warna lagi... Terima kasih..

Dan selama perjalanan 3 tahun di sini, saya menemukan banyak pengalaman yang sebelumnya sama sekali ga pernah dibayangkan. Saya bertemu dengan orang-orang hebat dan baik, yang pada akhirnya membimbing saya untuk belajar menjadi lebih baik lagi. Dipertemukan dengan kesempatan yang membuat saya semakin malu karena dulu sering ngeluh ini itu.. dan sampailah saya pada satu kesimpulan, "Pekerjaan ini awalnya sangat saya benciii, ga suka, sebel...tapi ternyata setelah dijalani, ada beragam kebaikan yang satu persatu muncul...". Apakah saya sabar..? Ga juga sodara-sodara.. satu alasan yang membuat saya bertahan selama ini awalnya karena saya belum nemu pekerjaan lain yang lebih baik, jadi mau ga mau dijalanin dulu aja yang ada.. mau gimana lagiii..? *gagal bertubi-tubi di seleksi pegawai ini itu, hehehe...

And what's next, Din...? Apakah akan terus bertahan disini..?

Untuk saat ini iya akan bertahan, tapi ga tahu ke depannya gimana... Ikut rencanaNya aja...*sok bijak

Intinya, kemanapun angin berhembus setelah hari ini,  momen yang terlalui ga akan menguap begitu saja. Ada banyak orang yang membuat saya bisa bertahan sampai hari ini di sini. Dan untuk mereka semua, terima kasih...

Satu quote dari sahabat saya yang sekarang sedang merantau di Kalimantan bersama suaminya akan menjadi penutup tulisan acak hari ini..

"Kadang kebahagiaan yg luar biasa adalah sesuatu yg kita anggap biasa sebelumnya.." - Isna

Selamat hari ini, besok gajian... ahay :)

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts