Mencari Akang Cakra

5:32 AM


Sabtu kemarin, secara ngga sengaja (lagi-lagi) saya nemu bukunya Aditya Mulya yang berjudul Sabtu Bersama Bapak. Buku-buku Aditya Mulya selalu ngga pernah ada dalam list novel yang akan dibeli (karena memang setiap ke toko buku ngga pake list) tapi pasti berujung masuk keranjang belanja dan dibawa ke kasir. Tanya kenapa? Seru aja liat judulnya, bikin penasaran.

Dan ternyata memang saya ngga salah pilih buku. Buku Sabtu Bersama Bapak yang terbit di tahun 2014 ini memang bagus. Tulisannya sederhana tapi penuh makna. Dan saya resmi jatuh cinta dengan akang Cakra, salah satu tokoh dalam novel yang tebalnya 273 halaman ini.

Salah satu hal yang dibahas dalam novel ini adalah tentang Cakra yang sedang mencari seorang istri di usianya yang sudah sangat sangat sangat matang, 30 tahun, tapi di sini saya ngga akan ceritain gimana perjuangan dia sampai akhirnya menemukan belahan jiwa yang membuat hati tenang, baca aja sendiri! Saya mau cerita kenapa saya jatuh cinta sama Akang Cakra dan mencari Akang Cakra (KW 1 atau KW 2 mungkin yah) di kehidupan nyata.

Beberapa hal yang membuat saya jatuh cinta kepada Akang Cakra adalah dia sayang sekali sama ibunya, sangat menghormati perempuan, sholeh, dan pandangannya tentang seorang istri, “Perhiasan dunia dan akhirat…”. Satu lagi, dia sangat bertanggung jawab kepada calon keluarganya nanti. Ah, so sweet banget Akang Cakra #ups

Seandainya Akang Cakra ada di sini #ngarep

But hei, suddenly its remain my self about one thing  dan terjadilah percakapan absurd dengan My Right Hand sebagai berikut :

My Right Hand (disingkat MRH), “Din, lo pengen suami kayak Akang Cakra?”
Gue, “Iya, Akang Cakra itu bikin hati tenang”
MRH, “Emang udah pantes?”
Gue, "….. ngggggg"
MRH, “Satu hal yang pasti, Din! Perempuan baik untuk laki-laki yang baik, dan juga sebaliknya, laki-laki yang baik juga untuk perempuan yang baik!”
Gue, "……"
MRH, “So, lo tahu kan harus berbuat seperti apa?”
Gue, “Iya, menjadi manusia yang lebih baik….!”
MRH, “Pinter!“
Gue, “Akang Cakra…. Aku padamuuuu….!”
MRH, “Btw, lo masih aja nyari Akang Cakra… emang?”
Gue, “Namanya juga berdoa MRH…. Boleh dong ya kan ya dong…!!”
MRH, “Terserah lo, deh!”
Gue, “Hihihi….!!”


dan mulai hari ini pencarian Akang Cakra pun di mulai.
Hei Akang Cakra soulmate eneng Dini dimanapun berada, mendekatlah kemari


Note : Tulisan super random yang entah kenapa harus tetep dipublish :))




You Might Also Like

1 comments

Popular Posts