Frame #13

9:21 PM

Ini adalah cerita si Dini, yang ikutan kelas inspirasi, di hari kamis pagi, bersama teman-teman beda profesi, di SDN Kampung Rawa 01 Pagi.. #ehem

Kelas Inspirasi Jakarta kembali digelar. Sekitar awal bulan April, sesaat setelah email panitia KI masuk ke inbox, saya iseng-iseng coba ngedaftar jadi relawan. Jujur sejujur-jujurnya (sungkem ke semua panitia dan seluruh teman-teman semuanya), alasan paling mendasar saya ikutan kegiatan ini hanyalah sekedar untuk isi waktu luang aja, Iseng-iseng berhadiah.. Isi waktu luang, ketemu orang baru, dan berharap nemu pengalaman baru yang membuat hidup jadi lebih seru..sesederhana itu, hehe.. berbeda mungkin dengan tujuan relawan-relawan lain yang jauh lebih mulia...but hei, seiring berjalannya waktu, keisengan ini berubah bentuk menjadi keseriusan yang dijalani dengan sepenuh hati *suer deh bukan gombal :)

Mari flashback sebentar sebelum bercerita lebih jauh keseruan di hari inspirasi..

Sabtu, 12 April 2014
Seluruh relawan dikumpulkan di gedung Lipi untuk brifieng. Di momen ini, selain perkenalan dengan relawan satu kelompok dan juga fasilitator, relawan diberi materi how to teach elementary school students yang dibawakan oleh Mba Sasha dengan mengusung konsep Bomber B. Di momen itu juga dijelaskan 7 konsep/pilar dasar Kelas Inspirasi, yang dibawakan dengan sangat kocak dan santai oleh Gilang, Pengajar Muda angkatan 1, dimana akhirnya konsep tersebut membuat saya malu sendiri (ya iya lah, secara konsep dasar yang saya bawa dari rumah adalah iseng-iseng berhadiah untuk bunuh waktu bukan konsep sukarela, jujur, dsb dsb itu).. Duh jadi malu sendiri..

Brifing hari itu membuat saya sadar akan dua hal :
1. Kegiatan ini mungkin simple buat saya pribadi, tapi misi dari kegiatan ini ga sesimpel yang dibayangin sebelumnya, dan saya harus bisa menyampaikan misi tersebut dengan sebaik-baiknya *tugas berat bo
2. Pe-er untuk menjelaskan profesi pribadi kepada anak-anak SD dengan cara mereka, tentunya dengan cara yang paling sederhana, caranya anak-anak *nah loh, ini nih hadiah dari iseng-iseng berhadiah di awal, selamet ye Din..!!

Photo by Tania.. 1st Briefing KI Jakarta

19 April 2014
Survey ke SD bersama tim.. Kebetulan saya masuk kelompok 24 dan kami semua ditugaskan di SDN Kampung Rawa 01 Pagi, Jakarta Pusat. Hari itu, kami (saya dan teman-teman kel 24), menggali informasi sebanyak-banyaknya tentang sekolah kemudian berdiskusi mengenai konsep opening, pembagian kelas mengajar, dan juga konsep closing. Jujur, meskipun kami baru kenal satu sama lain, survey dan diskusinya berjalan dengan lancar dan seru..

Ada rasa berbeda yang hadir saat itu, saat dimana saya melihat wajah anak-anak SD yang dengan polosnya menatap kami dengan sejuta tanda tanya di kepala mereka, "Siapa itu, mau ngapain yah mereka..?".. Ada antusiasme yang mengalir di udara, dan rasa itu yang membuat saya sadar - Ini bukan lagi soal isi waktu luang, bukan soal bunuh waktu, tapi ini soal bagaimana bertanggung jawab atas rasa penasaran dari anak-anak SD tersebut plussss mampu menyampaikan misi dari kegiatan kelas inspirasi kepada anak-anak itu, yang saya yakin, misi yang awalnya terabaikan oleh saya pribadi, menjadi bekal yang sangat berarti bagi mereka untuk menapaki hidup selanjutnya..


Photo by Pak Zurlen/Miftah

24 April 2014
And the real story is begin

Saya dan Fika yang kebetulan berangkat bareng hari itu, baru sampai di SD jam 7an. Seharusnya sih bisa sampai lebih awal kalau aja ngga pake nyasar, hehe. Saat itu, semua murid sudah berbaris rapi sambil bernyanyi-nyanyi dipimpin oleh Ibu & Bapak Guru. Hari Kamis adalah hari Bahasa Inggris, sayup-sayup terdengar mereka bernyanyi lagu dalam Bahasa Inggris. Dari kejauhan, relawan pengajar lainnya (Tania, Kamal, Andy, Bang Aswi, Ka Ocha, Hendra) terlihat sudah ikutan baris di depan, sedangkan Pak Zurlen dan Miftah, Fotografer kita, sudah asyik masyuk merekam tiap momen, rasa-rasanya ngga rela satu momen terlewat begitu saja dari bidikan kamera. Melihat keseruan itu, buru-buru saya dan Fika masuk ruang guru, membereskan semua barang bawaan kemudian bergabung dengan para guru lain (disusul Fajar dan juga Gabi :))

How is your feeling, Din…?
Saya ngga pernah ngebayangin sebelumnya akan segrogi itu berdiri di depan anak-anak SD. Ini lebih menyeramkan dibandingkan berdiri di hadapan para bos untuk menjelaskan sesuatu. Entah kenapa, groginya bertubi-tubi lebih tinggi dari biasanya. Sempat saya berbisik ke relawan pengajar lain, “Gue nervous abis, Ka Ocha…!!!”, tangan  menjadi dingin, nafas ga beraturan, dan jujur otak nge-blank untuk beberapa saat.

Dan ke grogian itu masih berlanjut saat saya harus berkenalan dengan seluruh murid SD tersebut. Bingung setengah idup mati harus ngomong apa bo…!!! Akhirnya yang keluar dari mulut saya, “Halooo… Nama Kakak Dini, pekerjaan kakak berhubungan dengan uang… Siapa di sini yang tahu uang…?”… sesaat waktu terasa berhenti, burung-burung gagak berterbangan di atas kepala sambil mengeluarkan bunyi, “Krik…krikk…krikk…”…. Garingggggg, hahahahaha
But, whatever…segaring apapun pembukaan tadi, the show must go on… hehe

Hari itu saya kebagian ngajar kelas 3, 1, dan 5 bareng partner in crime terbaik Mr. Superman. Andy nama sebenarnya, dia seorang arsitek yang sekarang bekerja sebagai Marketing Designer. Hari itu dia memakai kostum Superman lengkap yang sudah pasti menyedot perhatian anak-anak. Saluttt buat dia, kita aja yang menggunakan kostum casual gerah setengah idup mati, gimana dia coba yang pakai kostum itu…?

Photo by Miftah/Pak Zurlen

And the 1st class is begin
Lagi-lagi rasa grogi itu hadir kembali. Bingung boo mau mulai dengan cara seperti apa biar asyik… Yang saya inget dari materi Kak Shasa waktu brifing dulu adalah, your 1st opening is the key to attract student’s attention… Beruntung saya bisa bareng sama Superman, tanpa ada ekstra usaha di opening, perhatian anak-anak sudah bisa didapatkan (ya iyalah, mereka pasti seneng banget ada Superman datang ke kelas mereka, hehe).. Meski masih grogi dan juga sering merasa garing sendiri, kelas pertama berjalan dengan cukup lancar, Alhamdulilah…

Photo by Dini

Setelah istirahat kurang lebih 15 menit, kami kembali masuk kelas. Kelas selanjutnya adalah kelas 1. Di pikiran awal kami, kelas 1 akan lebih menyenangkan untuk diajak bermain dan akan lebih mudah masuk kelas 1 dibandingkan kelas-kelas besar. But it’s definitely wrong sodara-sodara…!!! Sebelumnya Ka Ocha dan Bang Aswi sudah share gimana hebohnya kelas 1 ini, tapi ngga pernah ngebayangin kelasnya akan seaktif itu.. wow deh pokoknya

Saat kami (saya dan Andy) masuk kelas, anak-anak sudah duduk rapi di bangkunya masing-masing…*Alhamdulilah, amannn…mana nih yang katanya Ka Ocha dan Bang Aswi anaknya aktif-aktif, anaknya kalem-kalem begini (dalam hati bisik-bisik sendiri sambil nyengir kuda..hehe)

But heiii…!!! ngga nyampe lima menit, suasana kelas kembali heboh…Keaktifan yang diceritakan Ka Ocha dan Bang Aswi tadi saat istirahat, kami saksikan sendiri… Wow…Aktif sekali sodara-sodara kelas 1 ini.

Suara kami kalah dengan kehebohan yang terjadi… Ada yang lari-larian ke sana kemari, berantem-beranteman, jalan-jalan, plus tiba-tiba ada dua anak perempuan yang menangis...Jujur, kami berdua bingung harus bagaimana.. Akhirnya, satu anak yang nangis saya bawa keluar, sedangkan Andy handle anak-anak lainnya. Lucu deh saat anak yang menangis, Winda namanya, bercerita alasan dia menangis. “Aku dikira kentut Ka….!!! Hihi, saya geli sendiri, mengingat salah satu teman saya juga hobi kentut tapi dia malah seneng-seneng aja tuh di tuduh kentut… Inilah bedanya anak-anak sama orang dewasa tapi masih kekanak-kanankan, #eh, hehe…

Untuk membuat tangisnya berhenti, saya ngelawak deh di depan winda…dan Alhamduliah tangisnya pun berhenti dan berganti dengan senyum malu-malu (tebakan saya, dia udah ngerasa bosen ngeliat saya ngelawak tapi ngga lucu, jadi sebelum tersiksa lebih lama, dia senyum aja deh, hehe…gitu kali yah,…hihi)

Suasana kelas makin siang makin heboh. Anak yang laki-laki berantem-berantemannya makin heboh, ada yang tindih-tindihan, yang lari-lari-an ke sana kemari semakin banyak..pokoknya hebohhh… saya dan andy (mungkin ya, belum sempet nanya gimana perasaan andy waktu itu) cuma bisa ketawa-ketawa ngenes dalam hati supaya dikasih kesabaran menghadapi keaktifan anak-anak ini, hehe..Tepuk diam sudah ngga kena lagi untuk membuat mereka diam, tepuk satu-dua-tiga, juga sudah ngga dipedulikan.. Suara kami semakin diabaikan… Akhirnya, jurus terakhir kami keluarkan… Foto bersama dengan Superman tentunya, dan Alhamdulilah, meski Cuma sesaat, mereka bisa juga menjadi lebih anteng dari sebelumnya…Hehe..

Photo by Miftah/Pak Zurlen

Terakhir, kami masuk kelas 5. Bersama Andy, Fika, dan Hendra kami sharing di kelas 5. Alhamdulilah, kelas 5 ini lebih kalem dibandingkan kelas sebelumnya. Materi yang kami sampaikan pun lebih tepat sasaran dan mudah diterima mereka dibandingkan dengan kelas sebelumnya.

Photo by Dini
So, apa kesimpulan dari semua pengalaman yang udah lo jalanin ini Din…?

Jujur, hal pertama yang terpikirkan dalam otak saya adalah salut untuk semua guru yang konsisten mengajar di sekolah. It’s not as easy as we think…Butuh pribadi lembut dengan jiwa setegar karang untuk bisa konsisten mengajar … untuk itu, saya ingin mengucapkan terima kasih untuk seluruh guru yang pernah hadir dalam hidup saya, tanpa mereka saya ngga akan pernah sampai ke hari ini dan berbagi ke teman-teman semuanya.

Hal kedua adalah…
Ini semata-mata bukan saya yang memberikan sesuatu kepada anak-anak SD itu..
Tapi dari anak-anak itulah saya belajar banyak hal..
Mata mereka yang memancarkan kepolosan…
Jiwa mereka jujur dan apa adanya..
Kata-kata mereka yang polos dan ngga jarang mengundang tawa…
Sudah lama mungkin hal itu meluntur dari diri saya. Melihat mereka, saya diingatkan kembali, “Sudahkah saya tulus…? Sudahkah saya berlaku jujur…? Sudahkah saya menyenangkan orang lain dengan apa adanya alias tulus…?”

Saya belajar untuk bisa melihat lebih dalam…merasa dengan lebih peka… mendengar lebih banyak dibandingkan berbicara… Benar kata Pak Ari, fasilitator kami, kegiatan sederhana ini akan memberikan perubahan, Paling tidak perubahan itu terjadi pada diri kita sendiri.

Saya berdoa, semoga hal kecil yang sudah kami bagikan kepada mereka bisa menjadi Inspirasi yang mengantarkan teman-teman kecil kami itu kepada cita-citanya. Semoga suatu saat saya bisa bertemu dengan mereka lagi dan gantian, mereka yang akan bercerita, mereka yang akan berbagi.. Karena pada dasarnya, ga ada hal yang lebih menyenangkan dan membahagiakan selain melihat hal itu semua terjadi :)

Selamat Hari Ini Kawan…




You Might Also Like

1 comments

Popular Posts