Frame #8

3:12 AM

I found new hobby... yeay

Ga pernah kepikiran sebelumnya kalau gue akan bergelut di dapur, meracik sayur, ikan, daging, tahu, tempe dan segambreng bahan makanan lain, menjadi sebuah menu masakan untuk keluarga di rumah. 
Kenapa ga pernah kepikiran? Yes, karena hampir semua orang dirumah meng-underestimate kemampuan gue dalam urusan pe-rumah-tangga-an, apalagi yang namanya masak. Ya, ga heran lah ya mereka underestimate begitu, la wong masak telor aja asinnya ruarrrr binasa plus gosong... hihi

But hei... ada satu kejadian yang memicu bakat terpendam itu muncul ke permukaan. Tsahhh....!!!
Sekitar dua tahun yang lalu, nyokap dan bokap pergi ke Padang untuk takziah. Kakek tercinta meninggal dan dimakamkan di Padang. Berhubung kondisi keuangan terbatas, hanya orangtua saja yang pergi ke sana, kami, gue bersama kedua adik laki-laki tinggal di rumah. Lebih dari seminggu orangtua ada di Padang, dan persediaan uang semakin menipis. Ya kali tiap hari beli makanan, bisa bangkrut jugaa... Akhirnya, gue pun memutuskan untuk memasak...

Thanks to mbah google untuk sejuta resep masakan yang membuat masak menjadi lebih mudah.
Beruntunglah kita dibekali akal pikiran sehingga mampu mengolah tulisan menjadi masakan yang lumayan lah bisa dimakan sama dua orang adik yang super duper doyan makan itu. "Tinggal ikutin semua bahan dan cara yang tertulis di resep pasti jadi...!!!", batin gue memberi semangat serta kepercayaan diri. Dan taraaaa, benar saja sodara-sodara, meski harus mengorbankan dapur jadi tempat percobaan, dengan segala kehebohan yang terjadi, akhirnya ada menu masakan yang berhasil dihidangkan di meja makan.. piuhhhh, rasanya sih ga seenak makanan nyokap, tapi paling ngga bisa dimakan lah sama adik-adik tercinta... tsahhh...!!!

What do you feel? Ada perasaan yang luar biasa saat melihat hasil karya dimakan sama adik-adik tercinta. Susah diungkapin dengan kata-kata dehhh...

Lama sudah ga bergelut di dapur, karena nyokap yang selalu baik menyiapkan masakan buat kami semua, akhirnya gue pun kembali ke dapur. Dua minggu terakhir gue kembali ke dapur, menggantikan nyokap yang sedang tidak bisa stand by di dapur untuk masak karena berbagai urusan. Gue pun memasak lagi... horai...

Ada yang beda dengan pengalaman masak kali ini dengan pengalaman masak pertama kali.
Gue lebih menikmati setiap detail proses yang dilakuin untuk membuat sebuah makanan.
Mulai dari memotong bahan-bahan, mencuci, mengolah bumbu, sampai akhirnya mengeksekusinya di wajan untuk kemudian di sajikan di meja makan.
Gue menikmati proses itu, dan yang jelas semakin percaya diri... tsahhh...
Dan saat melakukan aktivitas ini, seluruh pikiran dan kemampuan tercurahkan untuk membuat karya terbaik yang nantinya akan dipersembahkan kepada keluarga tercinta.. thanks to adik bungsu gue yang selalu setia menemani proses memasak dengan kecerewetan yang ruarrrr biasa, tester pertama untuk setiap masakan yang gue buat...dan yang paling penting, saat melakukan aktivitas ini, dunia gue mengerucut dan jadi lebih sederhana.. 

Masak itu sama kayak menulis buat gue.
Ga perlu punya bakat nulis untuk memulai menulis.
Sama halnya dengan memasak.
Ga perlu punya bakat memasak untuk bisa masak.
Selama kita melibatkan hati, cinta dan kasih sayang di setiap hal yang dikerjakan, pasti ada aja hasilnya.
Meski ga selalu bagus dibaca, tapi semakin sering menulis, semakin akan kita temukan the best way of writing yang mana cara itu unique milik diri sendiri.
Hal yang sama dengan memasak, pelan-pelan, semakin sering memasak, semakin akan kita temukan the best way of cooking yang bikin hepi, apalagi  kalau hasil karyanya disukai banyak orang.. hepinya berlipet-lipet..sok tahu emang, tapiiii itulah yang gue rasakan...

So, what is the next target?
Join cooking class kali yah...

Happy writing
Happy cooking 


Note : Foto menyusul, ga ada foto yang keren soalnyah buat dipajang :)






You Might Also Like

0 comments

Popular Posts