Random Talk - Yang Hilang kan Terganti

2:36 AM

Sahabat saya baru saja kehilangan tabletnya hari ini. Kebetulan dia sedang ngga dirumah seharian jadi no clue kemana hilangnya itu tablet. Analisa awalnya ada yang pinjem dan lupa ngembaliin, atau ada yang pakai tapi keselip naronya, atau memang benar-benar hilang tanpa jejak. Dia sih bilang mau diikhlasin aja, cuma yang jelas sekarang masih berasa sedihnya.

"Yang hilang kan terganti", komen pertama saya atas status kehilangannya tersebut. Sesederhana itu tapi buat menerimanya butuh waktu. Kalau memang masih rezeki bakal ketemu lagi tapi kalau bukan rezeki akan ada rezeki lain yang menggantikan, sebuah keyakinan yang biasanya disampaikan oleh mereka yang memiliki kebijaksanaan yang luar biasa, dan membekas sampai hari ini.

Di waktu yang berbeda, teman saya yang lain cerita kalau sahabat baiknya akan lamaran dan menikah dalam waktu dekat. Perasaan bahagia memayungi kedua sahabat tersebut tapi disadari atau tidak, ada rasa kehilangan juga disana (tunjuk dada masing-masing). Persahabatan mereka ngga akan berubah, cuma waktu dan momennya yang mungkin ngga akan lagi sama.

Saya merasakan benar perubahan sahabat-sahabat saya semenjak mereka menikah, yang paling utama adalah waktu bersama mereka menjadi sangat berharga. Momen-momen sederhana seperti chatting atau telpon menjadi hal yang dirindukan, apalagi sekedar buat berkumpul dan bercerita dalam waktu yang lama, momen ini menjadi sangat berharga.

"Yang hilang kan terganti", lagi-lagi kalimat itu yang saya sampaikan padanya, membuat saya diam sendiri untuk beberapa saat, seperti menyadari apa yang diceritakan oleh teman-teman saya ini semacam pengingat buat diri sendiri bahwa kehilangan adalah bagian dari perjalanan hidup yang nantinya akan tergantikan dengan kehadiran-kehadiran baru (baik itu kehadiran manusia baru yang ngga pernah terduga sebelumnya, kesempatan baru, momen-momen baru, dsb). Kalau mau dibahas lebih jauh, sesuatu yang baru ini bukan sekedar menggantikan apa yang telah hilang, tapi melengkapi rangkaian cerita hidup seseorang.

Saya pernah sangat kehilangan. Kamu pernah kehilangan. Mereka pernah juga kehilangan. Bukan kehilangannya yang sulit dilupakan, tapi rasa kosong yang muncul dan tertinggal, perlu waktu dan proses untuk kembali terisi.

Di momen kehilangan ini, kita (saya deng) diingatkan kembali untuk belajar menerima dengan penerimaan yang baik. Di momen kehilangan ini juga kita diingatkan bahwa ngga ada yang abadi di dunia ini (selain ketidakabadian itu sendiri), oleh karenanya selagi masih bisa, maka nikmatilah apa yang ada saat ini dengan sebaik mungkin.

Ngutip apa yang temen saya bilang, "Menjalani hidup, melanjutkan hidup Ya Din", dan pada satu waktu, kita akan nengok ke belakang, dan berterima kasih dengan kehilangan-kehadiran yang datangnya saling bergantian itu, membuat kita menjadi seperti kita hari ini (yang semoga menjadi versi terbaik dari diri ini #tsah)

Selamat Hari Minggu
anggiani.dini

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts