Random Talk - Selalu Ada Pertamanya

6:32 AM

What a panic days!

Yap, 5 hari terakhir ini saya & keluarga cukup panik karena kondisi kesehatan mama yang menurun beberapa waktu terakhir dan klimaksnya adalah kamis malam kemarin, dimana kondisi mama ngedrop karena gula darah yang sangat tinggi.

Mama saya penderita diabetes tipe 2. Diabetes tipe 2 adalah diabetes yang disebabkan tubuh tidak efektif menggunakan insulin atau kekurangan insulin yang relatif dibandingkan kadar gula darah (source www.alodokter.com). Sederhananya, kadar gula darah tinggi karena "penjaganya" atau hormon insulinnya ngga seimbang.

Beliau terkena diabetes sejak kapan pastinya saya lupa, kemungkinan sejak 3-4 tahun terakhir. Ada momen dimana kesehatan beliau naik membaik dan ada momen dimana kesehatannya menurun tajam bak roller coaster. Sepanjang perjalanan menemani mama dengan kondisi DM Tipe 2 ini, saya sangat sadar dibutuhkan perhatian khusus untuk penyakit ini, ngga bisa asal, baik dari pengobatan, makanan, kondisi psikis dan juga fisik.

Sayangnya, saya sendiri masih terlalu "cuek" dengan kondisi mama. Sederhananya saya berpikir selama mama minum obat maka semuanya akan baik-baik saja. Saya lupa bahwa faktor pendukungnya juga harus diperhatikan, kondisi makanan, istirahat, kondisi fisik dan jugs psikis. Ngga jarang kadar gula darah mama naik tiba-tiba karena stress dengan pekerjaan dan hal tersebut luput dari perhatian. Hiks.

Sampai akhirnya kejadian kamis kemarin membuat kami dibuat lebih aware berkali lipat dibandingkan sebelumnya akan kondisi mama. Kami diingatkan kembali oleh dokter internis bahwa kondisi gula darah mama 3 bulan terakhir sangat tinggi dan efeknya macam-macam. Saya merinding dan panik sendiri (tapi tetap mencoba terlihat cool dan tenang di depan mama) saat dijelaskan bahwa kondisi gula darah yang tinggi secara terus menerus bisa mengakibatkan komplikasi, gangguan pencernaan, memburuknya kondisi ginjal, bahkan potensi terkena jantung. Duh Gusti, saya dan adik-adik masih butuh mama di samping kami. Pikiran macam-macam langsung menghinggapi kepala saya. Hiks.

Well, siapapun dari kita ngga akan pernah siap dihadapkan pada kenyataan bahwa orang-orang terdekat kita terkena penyakit yang serius. Saya masih ingat dengan jelas dua tahun lalu saat ayah saya didiagnosa penyakit Jantung. Saya mencoba untuk tenang dan tidak panik meski rasanya hati kocak-kacir ga karuan. I'm trying to tell my self that everything will be okay. Semua penyakit ada obatnya dan ayah pasti akan sembuh. Rasa optimis ini muncul dan mendorong kami sekeluarga untuk melakukan pengobatan untuk ayah. Yang terbaik yang bisa kami lakukan. Alhamdulilah, rezekinya ada aja.

Pada akhirnya, kita cuma bisa berusaha sebaik mungkin dan takdirNya adalah yang terbaik.

Hari ini saya dihadapkan kembali pada posisi yang sama seperti dua tahun lalu dimana harus bisa menerima kondisi mama dengan segala kemungkinannya. Apa yang bisa dilakukan untuk membuat kondisi mama menjadi lebih baik dan stabil dari hari ke hari akan kami lakukan. The best that we can do.

Dokter Internis mama dengan tenangnya memberitahu bahwa kita harus berusaha menurunkan gula darah mama dan beliau memberikan obat baru yang saya ngga pernah lihat. Obat ini adalah insulin yang disuntikan sendiri ke tubuh pasien.

Saya merinding (lagi) dan kocar-kacir dalam hati. Satu hal yang disadari, kondisinya sudah tidak biasa lagi, semacam sinyal siaga untuk terus memantau kondisi mama.

Siap ngga siap saya dan keluarga harus siap. Dengan kondisi ini. Dengan obat baru ini. Tega ngga tega saya harus berani menyuntikan obat ini ke tubuh mama setiap hari mulai malam ini. Dan paling penting menjaga perasaan mama dan meyakinkan bahwa semua ini akan baik-baik saja.

Di saat seperti ini, I need a shoulder to cry on *duh mellow.

But hei, it is just part of my life. Kita cuma bisa menjalani sebaik mungkin, usaha sebaik mungkin. Berdoa semaksimal mungkin. Semua akan terlewati dan berharap kondisi mama akan jauh lebih baik setelah melalui pengobatan jenis ini.

Happy Tuesday!

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts