Random Talk - Note to Myself

6:59 PM

Minggu, 13 November 2016

Sejak tadi malam saya sudah berniat untuk sepedaan dan lari pagi ini. Harus! Setelah Sabtu kemarin hibernasi seharian dan makan segala rupa, badan ini perlu sedikit usaha supaya tetap seimbang. Tapi apa mau dikata, manusia cuma bisa berencana, baru beberapa langkah gowes sepeda, gerimis datang, alhasil putar haluan balik lagi ke rumah.

Setelah balik ke rumah,saya coba kirim beberapa tugas kantor yang dari kemarin saya abaikan dan hanya menggantung di kepala. Kepala saya ngga bisa berhenti memikirkan kewajiban-kewajiban saya di kantor tapi badan dan hati ini menolak untuk beraksi lebih lanjut. Alhasil, saya diam tapi overthinking dan hal inilah yang  bikin level stress meningkat.

Beberapa waktu belakangan ini saya kepikiran terus soal pekerjaan yang saya lakukan. Ada kalanya saya merasa ingin menyerah dan berhenti.  Ada momen dimana saya merasa pekerjaan ini tidak cocok dengan karakter pribadi, yang pada akhirnya membuat pekerjaan yang saya lakuan tidak maksimal. Ada kalanya saya takut akan penilaian orang atas apa yang saya lakukan. Oleh karenanya, tanpa sadar saya kasih tekanan yang cukup tinggi kepada diri sendiri, untuk terus melakukan yang terbaik. Hasilnya apa? Saya capek sendiri dan hasilnya juga ngga bagus-bagus amat. Happy? Ngga juga!

Salah seorang teman saya yang juga seorang motivator bilang bahwa kesuksesan itu bukan sesuatu yang bikin kita bahagia. Kalau ukuran bahagia adalah sukses, kenapa banyak orang-orang berhasil memutuskan untuk bunuh diri? Mereka mungkin terlalu sibuk dengan proses & tekanan untuk membuat diri mereka di posisi saat ini, dan tidak melibatkan orang lain & Tuhannya dalam hal ini. Akibatnya, rasa sepi dan depresi yang meliputi. I'm just saying this to myself, karena tanpa sadar saya melakukan hal yang sama dan mulai merasakan kesepian itu juga.

Beruntung, saya masih dianugerahi keluarga dan sahabat yang baik, yang selalu mengingatkan saya untuk tidak put pressure terlalu tinggi terhadap diri sendiri, mengingatkan saya (lewat beragam macam cara termasuk sindiran) untuk menikmati proses yang sekarang ada, dan yang terpenting terus mendukung saya untuk menggapai kebahagian dalam hidup ini.

Pertanyaannya adalah sudahkah saya bahagia dengan apa yang dilakukan saat ini?

Saya belum tahu pasti. Namun, yang saya tahu adalah saya ingin menjadi orang yang lebih lepas dengan cara meluruskan kembali niat-niat yang mungkin selama ini tidak konsisten dan bengkok-bengkok. Kalau dipikirkan lebih dalam lagi, pada akhirnya kita semua akan mati dan kembali kepada Yang Maha Hidup dan setiap hal yang kita lakukan dalam hidup ini adalah bekal buat kehidupan kita nantinya. Dan saya seperti ditampar ketika seseorang mengatakan bahwa apa yang kita lakukan dalam hidup ini bernilai ibadah ketika kita meniatkannya untuk beribadah.

Mungkin selama ini niat saya bekerja di kantor masih dipenuhi dengan niat duniawi yang tanpa sadar sedikit demi sedikit membuat saya lupa dengan tujuan sebenarnya.

Bahwa bekerja adalah ibadah. Bahwa kesempatan yang kita dapatkan adalah amanah. Bahwa kesusahan-kesusahan yang saat ini dihadapi adalah proses supaya kita bisa jadi manusia yang lebih baik di mataNya, bukan dimata manusia. Bahwa pekerjaan yang kita lakukan adalah amanah dan amanah ini yang akan dipertanggung jawabkan kepadaNya bukan cuma kepada atasan di kantor. Bahwa apa yang dilakukan saat ini semuanya akan memiliki pengaruh bukan cuma untuk diri sendiri, tapi keluarga tercinta. Dan seterusnya dan seterusnya.

Kalau masih belum merasa bahagia, mungkin ada yang salah dengan niat dan caranya.

Mungkin.

Semangat hari Minggu :)

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts