Pagi ini, di detik yang sama ketika saya mengetik tulisan ini, ada yang sedang menangis saking bahagianya atas kelahiran putra/putrinya, ada yang menangis pilu karena kehilangan orang yang disayanginya, ada yang sedang bersiap menuju pengharapannya, ada yang masih terjaga karena kerja yang ga ada habisnya. Di detik yang sama ini juga, ada yang sedang menikmati perjalanannya mengunjungi tempat-tempat indah di dunia, ada yang sedang belajar dengan beragam cara untuk memperbaiki nasibnya, ada yang sedang bersiap menghadapi proses penyembuhan tubuh dari segala penyakitnya, ada yang sedang membaca buku favoritnya, ada yang masih tidur di kamarnya, ada yang sedang melafalkan doa, merajut harapan dengan penuh keyakinan akan dikabulkan doa-doa tersebut, ada yang sedang bersiap atas rencana besar dalam hidupnya.

Di detik yang sama, dua anak manusia sedang khusyuk berdoa di tempatnya masing-masing. Sebuah doa teruntai yang sangat indah keluar dari mulur mereka. Doa itu sampai menggetarkan penghuni langit, bukan saja karena keindahan tapi lebih karena ketulusan keduanya dalam memanjatkan doa.

Tidak ada yang tahu kapan doa-doa tersebut akan dikabulkan. Bukankah manusia hanya bisa berdoa, berusaha kemudian tawakal kepada Tuhannya? Keyakinan akan dikabulkannya doa itu yang akan meringankan langkah-langkah kita.

Di detik yang sama, Dia pun tersenyum lalu kun fayakun, dua doa dipersatukan olehNya.

Lalu hujan pun turun ke bumi.