Random Talk - Tentang Berpenampilan

6:56 AM

Beberapa hari yang lalu, salah seorang teman mengirimkan foto jadul saya ke grup kantor yang bikin gegap gempita. Foto itu diambil sekitar 6 tahun lalu tepat di saat saya pertama kali masuk kantor. Umur saya waktu itu baru 23 Tahun, masih kinyis-kinyis, masih sedikit pengalaman, terutama pengalaman dalam menjaga grooming a.k.a penampilan. Muka saya di foto jadul itu masih belum tersentuh make up sama sekali dengan bentuk wajah yang bulet sempurna karena balutan kerudung yang masih sekedarnya. Sontak teman saya tertawa melihat bagaimana culunnya saya waktu itu, salah satu dari mereka bahkan sampai melihat berkali-kali ke arah saya, meyakinkan diri bahwa yang ada di foto tersebut adalah memang benar saya. Beda banget ya, Din? Banget!

Well, bisa dibilang memang saya dulu sangat minim perhatian kepada penampilan. Kenapa begitu? Karena masih ada hal lain yang perlu diperhatikan, salah satunya bagaimana saya bisa lulus tepat waktu, kerja dan punya uang sendiri. Saya ngga ingin menjadikan kondisi ekonomi keluarga sebagai alasan mengapa saya ngga pinter dandan, ngga pinter mix n match pakaian, terlihat modis dan keren, karena pada dasarnya ngga ada keinginan (dan kesadaran) ke arah sana. Selama masih bisa rapi dalam berpakaian, sudah dirasa cukup.

Seiring berjalannya waktu, makin mengenal orang, mulai punya uang sendiri dan kesadaran ingin terlihat menarik, membuat saya  pelan-pelan mulai belajar dandan, pakai pinsil alis, lipstik, mulai coba menggunakan pakaian yang agak beda (biasanya monoton kaos oblong). Saya juga mulai ikut perawatan muka, sesekali perawatan badan. Rasanya menyenangkan bisa merawat diri sendiri. Ada satu kesadaran bahwa sebenarnya dengan merawat diri sendiri, menjaga penampilan dengan baik adalah bentuk syukur atas apa yang telah dianugerahkan kepada kita. Lebih dari itu, hal ini adalah bentuk kita dalam mengapresiasi diri sendiri. Kalau asal-asalan dalam berpenampilan dan dalam merawat diri, yang rugi siapa? Bukan orang lain, tapi diri sendiri. Itulah kenapa sekarang saya agak sedikit lebih perhatian soal berpenampilan dan merawat diri, hehehe.

Di usia yang hampir menginjak 30 tahun ini, akhirnya saya menemukan gaya berpenampilan ala Dini. Kenapa ala Dini? Karena saya pernah nyoba ala si a atau si b dan mendapati tidak nyaman. Saya pernah ada di momen minder dengan teman-teman kantor yang berpakaian modis, pintar mix and match pakaian, berdandan dan terlihat menarik. Melihat mereka membuat saya merasa seperti bubuk milo coklat yang ahh sudahlah ngga usah diceritain gimana rasaya. Minder deh pokoknya. Ketika mau beli baju, bingung sendiri karena referensi yang dilihat sebenarnya ngga sesuai dengan karakter pribadi tapi demi terlihat modis dipaksakan juga. Pada akhirnya apa? Baju yang dibeli ujung-ujungnya ngga dipakai karena ngga PD. Begitu juga dengan dandan dan ber-make-up.

Sampai akhirnya, saya belajar untuk berhenti push my-self untuk terlihat seperti orang-orang, menjadi seperti si a atau si b, dan berusaha untuk membuat nyaman diri sendiri dengan apa yang dipakai. Berhenti untuk membandingkan diri sendiri dengan orang lain juga menjadi salah satu hal yang terus dilakukan. Kalau sekedar lihat referensi apa yang dipakai dan dirasa cocok yang ngga masalah juga untuk dicoba, tapi bukan memaksakan sesuatu yang pada dasarnya "bukan gue banget", misal dengan berpakaian ala hijabers yang kece dan seperti sosialita. 

Menurut saya, berpenampilan itu bukan cuma tentang apa yang dipakai, seberapa bagus atau bermerek barang yang menempel di badan kita, namun tentang bagaimana kita menjadi diri sendiri dan bisa menonjolkan karakter diri dengan apa yang dipakai, bukan sekedar ikut arus supaya terlihat modis atau kekinian.

Setelah melalui perjalanan panjang selama 6 tahun, saya belajar untuk bisa mengenal diri sendiri lebih baik lagi, tentang apa yang dibutuhkan, tentang gaya berpenampilan yang membuat nyaman, dan mengapresiasi diri sendiri dengan ngga pelit dengan kebutuhan berpenampilan tadi, tentunya disesuaikan dengan kemampuan.

Di salah satu artikel yang saya baca, disebutkan bahwa se-stylish apapun gaya kita, yang paling penting adalah kepercayaan diri dan juga attitude. Jangan pernah merasa rendah diri, karena semua orang diberikan bentuk terbaik olehNya. Ibaratnya bagaimana orang bisa respect dan apresiasi diri kita, kalau kita sendiri ngga memulainya lebih dulu. Kesadaran inilah yang juga membuat saya ingin terus menjadi versi yang lebih baik dari seorang Dini, baik dalam berpenampilan, merawat diri, dan juga kualitas diri. Sebuah ikhtiar yang semoga bisa membawa pada kebaikan dan sebuah pertemuan (eaa mulai curhat colongan :)).

Nah, itu pengalaman saya, kalau kamu bagaimana?


You Might Also Like

0 comments

Popular Posts