Random Talk - Hal-hal yang dilakukan ketika sedang Down

8:23 AM

Minggu, 10 September 2017
22.15 wib
Beberapa jam lagi menuju Hari Senin

Entah kenapa Minggu malam seperti hari ini saya malah ngga bisa tidur cepat. Padahal di hari-hari kerja keinginan untuk tidur cepat begitu dinantikan. Saya menduga ini efek ngga mau move on dari weekend, ingin terus menikmati setiap detiknya sampai tuntas sebelum masuk ke detik weekday. Singkat kata kalau tidur cepat di Minggu malam sama dengan semakin cepat sampai ke Hari Senin yang horor itu.

Di saat saya ngga bisa tidur dan lagi nulis random di blog, seorang teman bertanya apa yang saya lakukan ketika sedang down, pertanyaan sederhana tapi penuh makna bukan?

Kalau saya ingat-ingat lagi, tiga tahun belakangan, 2014 sampai dengan hari ini, saya lebih sering mengalami jumpalitan rasa dibanding tahun-tahun sebelumnya. Salah satu halnya adalah rasa down dan galau dengan kondisi hidup yang ngga bersesuaian dengan harapan.

Dimulai dengan momen saya yang masih sendirian sedang teman-teman sudah menikah dan punya anak, ditambah keluarga yang terus menanyakan kapan saya menikah, patah hati dan ditinggalkan berkali-kali, ayah saya meninggal dunia ketika saya sedang dinas, pekerjaan di kantor yang ngga ada matinya (baik itu jobdesk, tekanannya lingkungan dan client), serta kegalauan lain dimana salah satunya adalah tentang apa yang mau dilakukan dalam hidup yang singkat ini, tentang passion dan kenyataan hidup yang membuat kehilangan nyali untuk bergerak maju.

Lantas apa yang saya lakukan ketika sedang dalam kondisi down karena masalah-masalah yang tadi saya sebutkan diatas tiba-tiba hadir dan menggangu diri ini?

1. Don't keep it by yourself
Pada dasarnya saya itu ngga bisa untuk nyimpen masalah sendiri. Itulah sebabnya setiap lagi galau, down, atau apapun yang berhubungan dengan negative feeling, saya pasti bercerita kepada teman secara langsung, atau lewat gelombang a.k.a whatsap, atau menuliskan di blog macam curhat di diary semasa kecil dulu.

Kenapa ngga cerita sama orangtua, Din? Saya memang ngga memilih untuk cerita ke mama karena takut membuat mereka khawatir dan tambah banyak pikiran. Cukuplah orangtua di rumah tahu hal-hal yang baik dan membuat pikiran mereka senang dan tenang. Kalau pun harus sharing hanya garis besarnya saja dan berakhir dengan minta didoain supaya semua baik-baik saja.

Buat saya pribadi, berbagi perasaan dengan cara ini cukup ampuh untuk meringankan beban meski terkadang saya juga merasa ngga enak mengganggu teman-teman saya yang pastinya punya masalahnya masing-masing. Di momen saya bercerita, ada masukan, nasihat dan saling mengingatkan serta menguatkan yang pada akhirnya membuat saya (kita) bisa kembali berjalan. Alhamdulilah saya dianugerahi teman-teman baik yang senantiasa mau mendengarkan segala keluh kesah dan juga mau memberikan nasihat dan jadi pengingat supaya saya tetap on the right track sepahit apapun rasa hidup yang sedang dikecap. Doa yang terbaik untuk mereka agar senantiasa diberikan perlindungan dan kesehatan dimanapun mereka berada, Amin.

2. Mengalihkan pikiran dengan hal yang bikin capek.

Biasanya saya kalau lagi down, saya akan melakukan kegiatan olahraga yang bikin capek, entah itu jalan kaki muter-muter mall, atau jalan kaki dari kantor ke stasiun yang lumayan bikin gempor kalau dilakukan pas lagi baik-baik aja tapi terasa sangat menyenangkan jika dilakukan ketika hati sedang gundah gulana, atau sepedaan sambil denger musik, atau lari, atau skipping. Cara ini cukup ampuh untuk membuat saya merasa lebih baik.

Konon katanya ketika seseorang melakukan olahraga, hormon endorfin tercipta. Hormon inilah yang membantu memunculkan  rasa senang dan bahagia kepermukaan, menggantikan kegalauan demi kegalauan yang ada. Selain itu, buat saya pribadi, dengan olahraga tadi badan jadi lelah dan bisa segera istirahat tanpa ada jeda yang diberikan untuk memikirkan bahwa diri ini sedang down, sebuah pelarian sih sebenernya tapi bikin sehat, kah? Yaaa semoga aja ya, hehehe.

3. Memperbanyak Ibadah
Sebelum menuliskan bagian ini, saya mau kasih disclaimer bahwa ini hanya sekedar sharing pengalaman, dari apa yang saya rasakan belakangan ini, dan dengan menuliskannya semoga saya dijauhkan/ dihindarkan dari penyakit hati seperti riya dsb. Amin.

Ada satu momen dimana saya sedang down, galau, dan kawan-kawannya lain, saya memutuskan pergi karoke dengan teman-teman. Niatnya nyanyi sepuasnya, sekencang-kencangnya untuk melupakan sejenak kegalauan yang ada. Biasanya saya nyanyi lagu-lagu up-beat dan nge-rock demi bisa teriak-teriakan sepuasnya. Setelah karoke, apakah perasaannya jadi lebih baik, Din? Untuk sesaat ketika berada di dalam ruang mungil dengan audio yang besar itu, betul saya bisa melupakan sejenak kegalauan perasaan, namun setelahnya, ada hampa dan kosong dalam hati. Saya coba observasi beberapa kali dan hasilnya selalu sama, kosong dan hampa dalam hati, cuy!

Begitu juga ketika saya memutuskan untuk pergi jalan-jalan, sekedar refreshing. Tempat baru, orang baru bisa membawa energi baru yang diharapkan mampu lifting up the spirit. Itu benar, paling ngga pemandangan yang dilihat bisa membuat saya lupa sejenak dengan apa yang dirasa. Tak jarang bertemu dengan orang baru membuat saya dapat cara pandang yang bisa kasih energi positif.

Tapi entah kenapa, beberapa waktu terakhir, sejauh apapun saya pergi dari kota asal, tidak mampu melepaskan kepala dari pikiran down atau kegalauan tadi. Semua tadi hanya bersifat sementara. Ketika balik lagi ke kota asal, biasanya kegalauan itu muncul lagi. Itu yang saya rasakan beberapa waktu terakhir.

Sampai akhirnya, ada satu momen dimana saya berpikir, kayaknya bukan dengan jalan-jalan, pergi atau hura-hura lain deh yang bisa bikin hati dan pikiran tenang dalam waktu yang lebih lama. Seakan Allah swt mengetahui apa yang dirasakan, lewat seorang teman Dia mengingatkan untuk mendekat kepadaNya agar mendapatkan ketenangan hati. Kalau kata opick di lagunya, obat hati itu ada 5 perkara, kan? Yang pertama baca Al-Qur'an dan maknanya, terus katanya lagi sholat malam, puasa, dzikir dan berkumpul dengan orang-orang sholeh.

Kalau untuk dinyanyikan sebagai lagu, mudah banget ngelakuinnya. Aseli! Tapi hei tapi, dibutuhkan kesadaran dari dalam diri untuk mampu melakukannya secara konsisten atau istiqomah. Dan karena kesadaran ini sifatnya naik turun, maka ngga jarang kegalauan ini datang dan pergi #eh

Saya masih jauh dari kata melakukan kelima perkara tadi. Tapi akhir-akhir ini lagi sering mencoba ngamalin nomor 1, baca Al-Quran meski ngga selalu sepaket dibaca dengan maknanya. Misal di kantor lagi mumet, stress, ngejelimet, bingung what to do, saya kabur sebentar, sendirian buat sholat dzuhur (misal kalau pas lagi jam istirahat), dan nyoba ngaji sambil terus berdoa dalam hati agar Allah SWT menggantikan keresahan rasa, ke-down-an atau kegalauan tadi dengan ketenangan hati. Does it works? Yang saya rasakan, hati lebih tenang dan selalu ada jalan keluar setelahnya, tiba-tiba hal ruwet yang semula dipikirkan berubah bentuk jadi sesuatu yang sederhana, selesai begitu saja.

Pun begitu ketika saya sedang galau atau down karena cinta (ceile). Dulu waktu masih lebih labil, saya bakal sering meracau bebas kepada teman-teman, nangis sendiri, nonton drama berjam-jam, tapi hati tetap hampa. Sekarang masih sih ngelakuin hal-hal itu, tapi saya paksa ketika hati ini resah karena cinta (duh agak gimana yah bahasanya), saya coba duduk lebih lama dan ngaji.

"Bukankah, Yang Maha Memiliki Hati itu Allah SWT, kenapa harus menggantungkan harap kepada manusia untuk hal-hal seperti ini?", Kata-kata Kang Arif, temannya teman yang selalu memberikan nasihat untuk selalu mengembalikan semua urusan kepadaNya. Alhamdulilah masih dipertemuan dengan orang-orang yang selalu mengingatkan dalam kebaikan. Dan inilah yang sedang saya coba lakukan, mengembalikan segara urusan kepadaNya karena mudah BagiNya untuk membolak-balikan hati, membukakan jalan keluar. Tentunya, terus saling mengingkan sangat penting untuk bisa tetap Istiqomah. Mungkin inilah maksud bang opick dilagunya untuk berkumpul bareng-bareng orang sholeh karena bisa terus saling mengingatkan dalam kebaikan.

Sekali lagi saya bilang, masih jauh dari melakukan kelima perkara tadi, dan sedang berusaha melakukan pelan-pelan, semoga suatu saat nanti bisa jadi kebiasaan baik, Amin.

That's it!
Tiga point itu adalah hal yang dilakukan ketika sedang down. Saya yakin setiap orang punya caranya masing-masing dalam menghadapi kegalauan dalam hidupnya, cara yang nyaman dan pas dengan diri masing-masing. Saya percaya pada akhirnya kita sendiri sih yang harus ambil keputusan tentang apa yang mau dilakukan ketika lagi galau, sekenceng apapun saran dan masukan dari orang lain akan berlalu dan ngga mempan kalau memang bukan dari hati dan diri sendiri datangnya. So, make up your mind dan kalau bisa (harus sih bahasa yang tepat), untuk melibatkan Allah SWT dalam setiap cara tadi. Jangan sampai cara yang kita lakukan malah menambah rusak diri ini, begitu kata mamah dan aa beraksi *krik

Betewe, selamat hari Senin Yah
Bismillah semoga hari ini lancar jaya abadi :)

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts