Sekilas Lintas :: Jakarta Smart City

6:17 AM

Setiap pertemuan itu punya benang merah yang kalau ditelisik lebih jauh, bikin kita lebih bersyukur dengan apa yang kita punya saat ini, Amin Insya Allah - quote of the day


Hari ini, saya berkesempatan mengunjungi Jakarta Smart City Lounge yang ada di Balaikota (Balaikota Jakarta dong tentunya) untuk berkumpul dengan teman-teman komunitas Data Science Indonesia. Apa sih komunitas Data Science Indonesia? Buat yang pengen tahu, bisa klik link berikut ini www.datascience.or.id :)

Ini kali kedua saya hadir di acara meet up bareng anggota DSI, dan untuk pertama kalinya hadir meet up yang lokasinya di Balaikota.  Gimana rasanya nginjekin kaki di Balikota? Rasanya sih biasa aja karena gedungnya kurang lebih sama dengan gedung pemerintahan pada umumnya. Ga ada yang istimewa sampai akhirnya kaki ini berada di Jakarta Smart City Lounge.

Begitu sampai di Jakarta Smart City Lounge, kebiasaan lama kambuh (read : norak). Ya, gimana ngga norak klo bisa ngeliat secara langsung ruangan dengan layar-layar besar yang menampilkan live report dari beberapa sudut Jakarta, yang kurang lebih mirip-mirip ruangan monitoring yang ada di film-film hollywood gitu. “Ternyata, kita punya sesuatu kayak gini!”, kurang lebih begitu yang muncul di kepala. Mulai lah jeprat-jepret sana-sini di siang hari sebelum meeting dimulai, haha. 

Jakarta Smart City Lounge - doc pribadi
Well hei, lalu apa sih sebenernya Jakarta Smart City itu? Udah ada yang pernah denger sebelumnya? Saya pernah denger dulu banget waktu meet up perdana bareng sama anak-anak komunitas, tapi ngga bener-bener paham apa itu Jakarta Smart City.

Akibat dari ketakjuban melihat langsung seperti apa kerennya ruang monitoring Jakarta Smart City, munculah rasa penasaran mengenai Jakarta Smart City yang membuat saya googling sana-sini ditambah niat untuk ngeblog setelahnya, hehe. Well, dari beberapa pencarian, ada satu referensi yang lumayan membantu pemula seperti saya yang mau tahu tentang smart city, terutama tentang Jakarta Smart City. Dikutip secara langsung dari www.beritajakarta.com, berikut kurang lebih penjelasan mengenai Jakarta Smart City.

Smart city adalah konsep kota cerdas yang membangun kotanya dengan inovasi, kreativitas, dan sumber daya yang ada dengan menggunakan teknologi informasi. Konsep smart city secara menyeluruh bertujuan untuk membuat masyarakat hidup lebih layak, manusiawi, sejahtera, dan nyaman di dalam kota itu sendiri. Konsep smart city yang diusung oleh Jakarta adalah mewujudkan kota yang modern, layak huni, manusiawi, berbudaya, dan pemerintahannya berorientasi kepada pelayanan publik.

Smart city ini menggunakan teknologi informasi dimana sumber informasi dan teknologi yang digunakan bermacam-macam. Sebagai contoh untuk Smart Government, ada tiga konsep yang dijadikan indikator, yaitu partisipasi publik, pelayaan publik, dan transparansi.

Bentuk partisipasi publik itu berupa feedback dari masyarakat, laporan, keluhan, kritikan masyarakat dengan memanfaatkan media sosial atau email, sms, atau aksi unjuk rasa agar proses penyampaian partisipasi publiknya menjadi lebih cepat. Aspirasi-aspirasi tersebut dikumpulkan dan dimasukan ke dalam aplikasi untuk diolah, dianalisis, lalu dijadikan acuan petugas dalam pengambilan keputusan.

Dari sisi transparansi, disajikan informasi menggunakan website, isinya open data. Data-data yang dulu mungkin ditutup, sekarang bisa dibuka dan diakses. Contoh yang sederhana adalah data Anggaran Pendapatan Belanja dan Daerah (APBD), lalu produk hukum seperti Peraturan Gubernur (Pergub), Peraturan Daerah (Perda) yang dulu susah diakses, sekarang dengan mudah bisa didapat. Informasi-informasi tersebut menjadi salah satu indikator dari transparansi, partisipasi, lalu pelayanan publik.

Untuk pelayanan publik, saat ini ada yang namanya pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) dimana untuk membuat izin bisa cukup melalui satu pintu PTSP tersebut. PTSP ini juga menggunakan sistem informasi dalam prosesnya sehingga petugas-petugas yang ada dibelakang layar, melalui sistem informasi itu dengan cepat bisa melayani masyarakat sehingga masyarakat bisa memperoleh adminstrasi yang diminta dengan cepat.

Dalam implementasi Jakarta Smart City, ada dua aplikasi yang bisa digunaka sebagai indicator partisipasi publik, yaitu CROP dan QLUE. Aplikasi Qlue dan CROP masuk dalam kategori partisipasi publik, smart government, bagaimana pemerintah mengumpulkan informasi-informasi dari masyarakat dengan teknologi informasi. Qlue adalah milik swasta, jadi bentuk partisipasi publiknya adalah pemerintah bekerjasama dengan pihak swasta.

Data yang masuk dari Qlue diintegrasikan ke CROP untuk kemudian bisa diolah. Aplikasi CROP ini diperuntukan bagi para aparatur dan petugas pemerintah, dimana mereka akan mendapatkan notifikasi lewat CROP untuk kemudian mereka tindak lanjuti.

Selain Qlue, Jakarta Smart City juga bekerja sama dengan Waze dalam bentuk transaksi data. Informasi yang diperoleh berupa traffic laporan kemacetan. Perbedaan dengan Qlue? Di aplikasi qlue data traffic didasarkan pada pelaporan masyarakat, baik itu berupa kemacetan, pelanggaran, kebersihan, banjir, sampah, dan segala macam. Kerja sama lainnya adalah dengan Twitter dan Petajakarta.

Kedua aplikasi tadi (qlue dan corp) bisa diunduh lewat playstore.

Berikut tampilan aplikasi qlue dan corp yang saya coba download dari playstore. Mungkin kalau sempet, saya mau coba bener-bener pakai aplikasi tersebut dan share dalam bentuk tulisan, hehe.

Tampilan Selamat Datang Aplikasi Qlue

Tampilan Awal CROP yang ternyata memang diperuntukan bagi petugas :)
Dari referensi lain (http://www.infokomputer.com/) juga disebutkan bahwa saat ini sudah ada juga kerjasama dengan aplikasi direktori tempat makan Qraved yang mendata PKL yang telah mengikuti program smart PKL, dimana Smart PKL ini sudah diuji dan lolos sertifikasi dari BPOM. Seperti yang disampaikan Bapak Setiaji yang merupakan Kepala UPT Smart City Jakarta, ke depannya, Pemrov DKI juga akan meluncurkan aplikasi Safety Pin untuk memudahkan warga Jakarta, utamanya wanita, melaporkan kejahatan maupun pelecehan seksual yang menimpanya.

Luar biasa ya! Buat yang penasaran dengan aplikasi lengkap Jakarta Smart City, bisa meluncur ke sini http://smartcity.jakarta.go.id/ atau mengunduh aplikasinya di playstore atau di appstore.

Tampilan web Jakarta Smart City

Tampilan web Jakarta Smart City
Perkembangan Jakarta Smart City juga turut memberikan peluang bagi para developer pemula untuk terlibat aktif di dalamnya. Pemprov DKI menyediakan sarana inkubator (co-working space) bagi para developer pemula yang ingin membantu membuat aplikasi bagi pemprov DKI. Luar biasa ya! Inovasi ini tidak hanya mewujudkan kehidupan masyarakat yang lebih layak, manusiawi, sejahtera, dan nyaman di dalam kota itu sendiri tetapi juga menciptakan peluang dan kesempatan untuk para muda-mudi untuk terlibat dan ikut berkembang didalamnya. 

Konsep Smart City ini memang sangat luar biasa yah dan yakin dari waktu ke waktu akan terus berkembang. Namun, dalam proses perkembangannya tersebut, perlu juga digali seberapa efektif implementasi dari penggunaan aplikasi ini. why? Karena ngga sedikit dana untuk development, mulai dari infrastructure sampai proses monitoring. Ada rasa penasaran yang hadir di kepala, berapa % masyarakat Jakarta yang sudah sadar dengan inovasi Jakarta Smart City, sadar dan mengerti bahwa ada fasilitas/aplikasi pengaduan seperti Qlue yang bisa digunakan secara real time, kemudian seberapa banyak yang sudah mengakses aplikasi Jakarta Smart City? Dan pertanyaan lain yang kalau dikumpulin bisa jadi bahan riset serius, hehehe.

Long short story, begitulah kurang lebih sekilas lintas mengenai Jakarta Smart City. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana perkembangan Smart City di Kota-kota lainnya di Indonesia? Akan dibahas di blog selanjutnya.


You Might Also Like

2 comments

Popular Posts