20 Once Again

4:50 AM

20 Once again

Akhir-akhir ini saya kembali jadi zombie. Zombie? Yes, zombie yang bergadang sampai pagi demi nyelesein episode demi episode drama korea yang entah kenapa terlalu sayang untuk dilewatkan. Setiap adegan punya daya pikat sendiri, membuat penontonnya malas beranjak dari posisi “nyaman” bahkan hanya untuk sekedar makan atau mandi. Begini nasib kalau sudah kecanduan drama korea. Susah move on nya, sama susahnya kayak move on dari si dia, setiap adegan terkenang selalu #eh hahaha.

Well, awalnya saya mulai nonton drama korea lagi karena sedang dirundung stress akut yang harus segera dipertemukan dengan pelarian yang tepat. Alih-alih mendapat pelarian yang tepat tadi itu, saya malah melenceng ke kegiatan yang ga perlu tenaga untuk gerak dan mikir, alias nonton. Dan berkat rekomendasi dari orang-orang sekitar, serial drama korea menjadi satu pilihan yang sulit ditolak. Deretan judul drama korea masuk ke dalam wishlist untuk ditonton di setiap weekend.

Satu hal dari drama korea yang saya suka selain pemainnya yang enak dilihat adalah moral of the story yang ingin disampaikan dari setiap ceritanya. Ga melulu soal cinta atau perebutan tahta meski keduanya sering menjadi bumbu yang membuat cerita semakin manis untuk dikupas dan dinikmati #tsah! Setiap cerita punya karakter yang kuat dengan latar belakangnya masing-masing. Penulisnya ga asal menulis cerita tapi mereka menggali secara dalam karakter yang akan dibentuk. Dan tadi, moral of the story nya banyak yang “kena” ke hati para penontonnya (paling tidak kena di hati saya).

Serial terakhir yang baru saja saya selesaikan adalah 20 once again,drama korea yang diperankan oleh si dia yang saya ga tahu namanya (tapi saya ingat dia pernah main sebagai pemeran utama wanita di film winter sonata). Si dia ini memerankan tokoh Ha No Ra, wanita dewasa berumur 38 tahun, seorang istri dan juga ibu dari Min Soo yang berumur 20 tahun. Coba dipikir, kalau anaknya umur 20 tahun dan ibunya berumur 38 tahun, artinya apa hayo? Artinya Ha No Ra, tokoh utama wanita di serial ini menikah muda di umur 18 tahun.

Yes, diceritakan Ha No Ra menikah muda di umur 18 tahun karena hamil duluan 🙈 dan harus drop out sekolah sma, untuk kemudian ikut ke Jerman bersama suaminya untuk sekolah karena suaminya ini bercita-cita menjadi seorang akademisi. Di usia pernikahannya yang sudah 20 tahun, sang suami menceraikan Ha No Ra karena dia dianggap tidak “nyambung” dalam hal komunikasi karena pendidikannya yang rendah. Padahal alasan utama suaminya menceraikan Ha No Ra adalah adanya wanita idaman lain.

Singkat cerita mereka membuat perjanjian diatas materai bahwa mereka akan bercerai secara resmi di pengadilan setelah anak mereka, Min Soo masuk kuliah semester pertama.

Ha No Ra, yang pada dasarnya ingin mempertahankan rumah tangganya, berusaha kuat untuk bisa selevel dengan suaminya, agar dia bisa “nyambung” berkomunikasi dengan sang suami yang saat ini menjadi seorang profesor di salah satu kampus ternama di Seoul. Bermula dari niat inilah, Ha No Ra memutuskan untuk kuliah di usianya yang 38 tahun itu.

Kebayang kan gimana susahnya seorang dewasa, 38 tahun, harus mulai belajar dan kuliah lagi padahal sudah 20 tahun putus sekolah dan setiap harinya hanya di rumah menjadi seorang ibu rumah tangga? Yes, sulit sekali awalnya. Namun, tekad Ha No Ra untuk menjadi selevel dengan suaminya tadi pantang membuatnya mundur. Ha No Ra terus maju dan berhasil masuk ke universitas yang sama dengan tempat suaminya bekerja.

Apakah ada penolakan?

Yes, lingkungan perkuliahan yang kebanyakan anak-anak muda,melihat Ha No Ra sebagai sosok aneh, ahjuma yang kuliah dan mereka merasa malas untuk dekat-dekat dengannya. Penolakan dari anak dan suaminya pun datang namun karena suatu error (Ha No Ra di deteksi kanker pankreas stadium akhir padahal sebenarnya tidak) akhirnya Ha No Ra menjadi sangat mantap dengan keputusannya berkuliah. Mimpinya menjadi lebih sederhana, melakukan sesuatu yang belum dia pernah lakukan sebelum ia meninggal karena penyakitnya. Dan berkuliah menjadi salah satu hal yang belum pernah ia lakukan selama ia hidup.

Dan begitulah cerita itu dimulai dengan sederet kisah dan wishlist yang dibuat oleh Ha No Ra untuk dilakukan sebelum ia meninggal dunia.

Pertemuan demi pertemuan (terutama pertemuan dengan teman sma bernama Cha Hyun suk, yang juga ternyata suka sama Ha No Ra sejak mereka sekolah sma), membuat Ha No Ra menemukan kembali dirinya yang hilang 20 tahun terakhir ini karena perlakuan suaminya sendiri.

Perlakuan suami Ha No Ra, semenjak mereka menikah membuat Ha No Ra menjadi bergantung sangat sama suaminya, dan karena ia yatim piatu, oa menganggap suaminya itu dunianya, dimana ia akan sekarat kalau dunianya hilang. Dan itulah saat dimana Ha No Ra kehilangan jati dirinya selama 20 tahun.

Ha No Ra menemukan dirinya yang hilang. Ia terus melakukan hal-hal yang tidak pernah ia lakukan sewaktu muda dulu karena menikah muda dan suami yang ga suportif tadi. lalu bagaimana akhirnya? Silakan tonton sendiri drama koreanya.

Setiap orang tahu, hidup itu cuma sekali, jadi jangan sampai melewatkan satu pun hal yang ingin dilakukan. Semua tahu itu! Tapi ga banyak yang punya keberanian untuk benar-benar memperjuangkan hidupnya. Dan sebenarnya untuk punya keberanian itu, si tokoh utama harus tahu apa yang benar-benar dia inginkan dan juga didukung oleh pemeran pembantu.
Kadangkala, keberanian itu tidak muncul dengan sendirinya. Kadang kala ia datang karena suatu kejadian, suatu pertemuan, dan juga dukungan orang sekitar. Tapi sebelum pernak-pernik itu muncul, si tokoh utama harus tahu dirinya sendiri dulu dan juga tujuannya. Setelah itu, yahh lanjutkan sendiri ceritanya.

Mengutip kata-kata cha hyuk syuk untuk Ha No Ra saat Ha No Ra menari di panggung festival kampusnya, “lakukan dengan keberanianmu sendiri, bangkit dengan dorongan dirimu sendiri" , kata-kata itu begitu mengena dan haruskah kehilangan momen 20 tahun terlebih dulu untuk tahu apa yang kamu mau lakukan? *talk to my self

Happy Thursday 😊

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts