Bukan Kaledioskop

7:22 AM

How old are you?

Secara biologis, 26 Desember 2015 besok, umur saya akan genap 27 tahun 11 bulan, sedangkan secara KTP masih 27 tahun 5 bulan. Jangan tanya kenapa bisa beda antara umur biologis sama umur catatan sipil! Ceritanya panjang dan melelahkan #tsah. Sahabat-sahabat saya tahu saya lahir di Januari tapi tercatat di KTP bulan July karena alm. Ayah saya telat mendaftar ke dinas kependudukan waktu itu, dan entah merujuk ke kebijakan yang mana, akhirnya bulan lahir saya dimudain beberapa bulan, hehehe

So, 2015 will end soon, what has been done so far?

Yes, 2015 udah mau selesai. Waktu benar-benar melejit dengan kecepatan super dan membawa kita semua ke penghujung bulan yang semacam hari Jum’at di setiap minggu. Hawa-hawa Desember itu penuh dengan penutupan, liburan, dan keriaan haha. Padahal apa coba yang dirayakan? *merayakan bisa melewati satu tahun baru lagi mungkin :) 

Well hei, sepanjang 2015, nothing much special happen. Berbeda dengan tahun 2014 yang saya nobatkan sebagai the best year ever for 27 years in life. Yak, banyak hal yang terjadi di 2014 yang membuat adrenalin naik turun seperti sedang menaiki roller coaster. Sedangkan 2015, hidup berjalan seperti itu saja dengan ritme yang juga biasa saja. Nothing special, tapiiiiiii tetap bersyukur dengan waktu hidup yang bisa dirasakan sampai hari ini. Alhamdulilah.

Salah satu hal yang berubah di 2015 adalah saya berhasil keluar sedikit dari zona “malas dandan”. Yes, tahun 2015 ini saya mengubah sedikit penampilan biar beda aja. Didukung dan dikomporin oleh temen-temen terbaik di kantor, saya merubah sedikit penampilan biar makin kekinian, haha. Alasannya apa? Waktu itu ceritanya saya lagi suka sama orang dan berusaha menarik perhatian dengan berubah. Terus berhasil, Din? Ngga! Patah hati lagi! Tapi bukan berarti patah hati bikin saya berhenti mencoba sedikit lebih kekinian. “Saat lo berbuat sesuatu karena seseorang, maka akan tiba masanya dimana lo akan kecewa berat dengan tidak terpenuhinya ekspektasi!”, dan memang benar itulah yang terjadi.

Namun seiring berjalannya waktu, ada perasaan ingin terus mengeksplor sesuatu yang tidak pernah saya lakukan di 26 tahun sebelumnya. itulah kenapa saya ngga berhenti berubah karena patah hati lagi, hehe. Hasilnya apa? Alhamdulilah, setiap ke gedung kantor yang ada di Sudirman, teman-teman di sana bilang saya kelihatan “beda”, lebih kurus dan sedikit lebih kinclong. Hahahaha *sebelumnya saya tomboy ga ketulungan.

Tepuk tangan untuk diri yang mau mencoba keluar dari zona nyaman “ga dandan” tadi. Jujur aja, saya merasa dengan memperbaiki penampilan menjadi lebih kece, itu sebenarnya kita sedang bersyukur dengan nikmat ilahi. Why? Kita diberikan tubuh dari atas sampai bawah untuk dijaga, dan dengan merawat diri itu kan bentuk lain dari bersyukur. Lebih dari itu, sebenarnya kita sedang menghormati diri sendiri sebelum orang lain menghormati diri kita. Yes, klo kita sendiri ga appreciate dengan apa yang ada dalam diri ini, gimana orang lain bisa appreciate kita coba? * mari kita belanja belanja hehehehe *talk to my hand

Hal kedua yang berubah di 2015 adalah, berubah tim di kantor. Pertengahan Juni 2015, saya memutuskan untuk mengambil tawaran bos saya untuk keluar dari fungsi yang hampir empat tahun saya pegang. Saya keluar dari zona nyaman dan membuat saya sekarang benar-benar galau, ahahaha.
Galau kenapa? Di satu sisi harapan dan doa saya dikabulkan karena bisa belajar hal baru dengan kesempatan mengenal orang lebih banyak. Namun di sisi lain saya merasa amanah ini terlalu hebring buat saya jalanin, I’m not confident doing this job. Saya nervous! Entah apa yang akan terjadi selanjutnya, tapi saya ingin mengucapkan terima kasih kepada bos saya di kantor untuk kepercayaannya, untuk kesempatannya.

Dan untuk saya sendiri, mari ucapkan selamat karena bisa merasakan hal berbeda yang membuat kepala keriting setiap saat, ahaha. Dibalik awan hitan terselip spektrum warna-warni yang akan muncul setelah hujan reda. Masalahnya sekarang, saya ngga tahu kapan hujan ini akan reda. *ojek payung plis! :)

Tahun ini juga ada sedikit peningkatan untuk menahan diri untuk tidak egois pergi jalan-jalan sendiri, huhu. Percaya ngga, saya punya tanda di jempol kaki yang kata orang-orang artinya ga bisa diem, alias pengennya jalan-jalan terus. Bayangin gimana rasanya menahan hasrat ingin travelling selama setahun terakhir ini ditambah ngeliat godaan temen-temen yang terus-terusan ngajakin travelling? Sedih yes! But this is life. You have your own choice and priority. Belajar membuat prioritas dan ga hanya mementingkan diri sendiri mungkin jadi satu bentuk peningkatan yang terjadi tahun ini, tepuk tangan. Meski sebenarnya masih banyak peer dibagian yang lainnya.

Well hei itu sajakah yang terjadi?

Ngga sih, masih banyak kejadian yang terjadi.
Pernikahan. Kematian. Kelahiran. Beberapa terjadi di tahun 2015 dan diantara mereka yang mengalami peristiwa tersebut adalah sahabat-sahabat baik saya. Saya jugs berkesempatan pergi berlibur singkat bersama keluarga dan teman-teman terdekat. Meski bukan ke daerah impian, perjalanan singkat dan dekat itu tetap mampu mengobati rasa rindu untuk “keluar” dari kehidupan yang fana ini #tsah

Ada lagi?

Hmmmm sepertinya belum ada lagi (tepatnya belum ada yang saya ingat lagi untuk dituliskan, hehehe).

Bulan depan umur saya genap 28 tahun secara biologis.

Menengok ke belakang, banyak hal yang sudah terlewati.
Mulai dari dini dalam bentuk embrio (yes masih dalam kandungan), bermetamorfosis menjadi seorang bayi kemudian balita, kemudian anak-anak. Merasakan sekolah. Bertemu dengan orang-orang yang memberikan warna warni indah dalam hidup, yang dengan kehadiran mereka membuat perubahan terjadi hingga saya bisa sampai ke hari ini. Menikmati perjalanan. Merasakan tempat yang jaraknya ribuan mil dari tanah kelahiran. Berada pada momen bahagia pernah dilamar meski gagal ke pelaminan #eh, haha, merasakan cinta dan dicintai, diberikan kesempatan dan kepercayaan, dan sederet karunia lain yang sulit dituliskan satu per satu. Saya hanya ingin mengucapkan Alhamdulilah.
Alhamdulilah atas karunia yang mengalir tiada henti yang bahkan terlalu banyak untuk bisa diingat dan dituliskan, hehe.

Secara pribadi saya sadar masih banyak peer yang harus dikerjakan, seperti peer dimana saya yang masih kebanyakan mikir, kebanyakan khawatir, yang boros, dan seterusnya dan seterusnya, semoga bisa diperbaiki sedikit demi sedikit di tahun depan. Amin

So, Dini, what is your plan for 2016?

No spesific plan actually. Namun, saya sudah menuliskan dalam hati, mengingatnya baik-baik di otak bahwa tahun 2016 adalah tahun dimana saya berdoa saya bisa berkeluarga, menjadi seorang istri, dan menjadi calon ibu. 2016 saya ingin fokus ke yang satu itu, melakukan hal-hal yang belum saya lakukan untuk bisa bertemu dengan soulmate #tsah hehe. Semoga Allah mengabulkan doa saya ini, amin.

2016 saya mau lebih sehat! Yes sehat! Lahir dan batin. Kita ga tahu sampai kapan usia kita didunia. Sepanjang waktu itu, badan ini akan terus menemani. Artinya apa? Saya ingin badan saya sehat supaya bisa terus menemani jiwa sampai batas waktunya tiba untuk tiada. Sehat itu sexy kata seseorang di drama korea. Dan saya mau sehat biar keliatan sexy selalu, hehehe. Tiba-tiba tergantung di kepala ingin ikut kelas yoga atau muai thai dengan tentunya lari dan skipping tetap jadi juaranya.

2016 saya mau lebih bahagia dengan pekerjaan apapun yang diberikan untuk saya. Tahun-tahun kebelakang saya kebanyakan mengeluh! Padahal semua kesempatan sudah diberikan namun  masiu saja mengeluh, ga bersyukur. Selama masih belum bisa melepaskan realita (dimana saya butuh kerja untuk berjalannya kehidupan), maka saya ingin berusaha bahagia dengan pekerjaan yang saya punya. No more complaint! Berkarya dengan sepenuh jiwa. Dan semoga niat ini membawa saya pada satu jalan menuju “panggilan jiwa” atau passion. Hehehe.

2016 saya mau jalan-jalan lagi, tapi bukan sendiri atau dengan teman, tapi dengan keluarga! Yessss, membawa ibu dan adik saya ke surabaya menemui kakek saya di sana, berkunjung ke padang ziarah ke makan kakek anibar gani, dan pergi ke yogya nganterin mama ngeliat borobudur. Semoga Allah memberikan kesehatan dan rezeki kepada kami semua untuk bisa menjalankan niat ini. Amin amin amin.

The last but not the least - mengantarkan adik bungsu saya, Fajar Arifin, ke gerbang universitas yang dia inginkan. Yes! Adik bungsu saya ini akan lulus smk sebentar lagi. Dan dia sangat ingin masuk ke IPB jurusan IT. Dan saya ingin melihat dia ada di sana. Mari kita berjuang bersama adiku tercinta #cieee

Akhir kata, saya ingin menutup 2015 dengan Alhamdulilah dan memulai 2016 yang tinggal menghitung hari dengan Bismillah.

Semoga kita semua dipertemukan kembali dengan 2016 dan tentunya dipertemukan dengan kamu kamu semua para pembaca.

Ini ceritaku.
Apa ceritamu?

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts