Random Talk #54

9:00 PM

Salah seorang adik kelas saya, yang saat ini sedang S2 di Belgia, memposting tulisan terbarunya, Live an unplanned life.
Membaca tulisannya, membuat saya senyum-senyum sendiri dan bergumam dalam hati, "Ini kok gue banget ya!"

Beda latar belakang tapi punya kesamaan pesan, sama-sama berasa ga punya rencana hidup yang jelas dan terarah untuk beberapa waktu ke depan. *sigh

Sepanjang jalan saya berpikir keras untuk memberikan komentar di postingannya tersebut, dan akhirnya kalimat ini yang dikirimkan ke dia, "Just do your best, Dea and Let God do the rest..fighting!", seperti sedang menyemangati diri sendiri.

Kalimat itu bukanlah kalimat paling jujur yang ingin disampaikan meskipun tulus diberikan untuk menyemangati. Ada yang kurang, tapi belum tahu apa kekurangannya. Refleksinya belum sampai ke diri sendiri #ehem

Saya kemudian bertanya ke diri sendiri sepanjang perjalanan di commuter tadi,  "Kenapa begini ya, kenapa kita ngerasa takut saat kita tidak punya rencana yang jelas dan terarah soal masa depan? Kenapa juga seseorang yang begitu senang membuat rencana tiba-tiba ngeblank dan menyadari dirinya tidak punya rencana yang jelas dan terarah untuk waktu ke depan?"

Lama saya berpikir dan berakhir dengan kemungkinan-kemungkinan berikut ini yang mungkin hanya cocok untuk diri saya sendiri #halah

#1 Mungkinkah ini karena kita sudah terlalu lama berada di zona nyaman dan akhirnya membuat kita enggan atau tepatnya takut untuk beralih dari kondisi saat ini?

#2 Mungkinkah karena kita sudah merasa habis-habisan berjuang untuk mendapatkan hidup seperti hari ini dan merasa tidak perlu lagi ada yang diperjuangkan?

#3 Mungkinkah juga karena kita merasa sudah terlalu lama mendorong diri sendiri dengan sangat kuat untuk mencapai titik terbaik hingga akhirnya kita merasa tidak punya tenaga lagi untuk berjuang meski itu bentuknya hanya membuat sebuah perencanaan?

#4 Mungkin semua hal yang saya tuliskan tadi ngawur bin ngaco padahal sebenarnya kondisinya itu cuma sesederhana ini, "Kita memang sedang kehabisan ide saja untuk membuat rencana hidup ke depan, dan sebenarnya rasa takut itu muncul bukan karena tiadanya rencana, tapi karena adanya kemungkinan tersesat dan hilang arah di waktu depan nanti. Bukankah membuat rencana itu membantu diri supaya tidak terlalu jauh tersesat dan bisa sampai ke tujuan? Lantas kalau sekarang belum ada ide untuk "berencana" kita harus apa? Mungkin kita harus istirahat sejenak, melihat kembali keindahan yang saat ini diberikan hidup, dan meresapi kembali "makna" yang selama ini kita cari. Back to basic".
Mungkin dari situ kita bisa dapat inspirasi untuk membuat hidup terasa lebih "hidup" dan mengikis rasa takut akan masa depan itu sendiri.

Seperti berjalan menyusuri peron kereta yang panjang dan melelahkan, yang kadang membuat kita berjalan seadanya tanpa rencana sambil bilang, "ya udah lah yah!". Kecepatan kita melambat tapi tetap ada di track yang sama, berjalan menuju satu titik yang selama ini kita tuju. Jalan pulang.

Dan keretapun sampai di stasiun depok, tulisan random ini pun harus segera diakhiri.

Selamat Hari Senin :)

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts