Random Talk #9

4:32 AM

Sore ini, saya berkunjung ke notes milik ka daus, notes kakak kelas yang super duper keren (pelissss ka daus kalo suatu saat baca tulisan ini jangan ge-er), salah satu kakak yang menginspirasi saya dan teman-teman lainnya untuk terus menulis no matter how hard it is... ehem. Dia mempunyai gaya tulisan yang unik dan yang jelas jauh lebih keren dari tulisan acak yang ada di blog saya ini. Satu hal yang paling saya suka dari tulisan-tulisannya itu adalah dia selalu berhasil menyelipkan pesan moral yang membuat kita semakin menyadari bahwa Tidak ada hal sekecil apapun yang luput dariNya tanpa sedikitpun kesan menggurui (which is itu susahh lohh), semuanya ngalir begitu aja dan menggiring pembacanya pada satu titik yang membuat kepala manggut-manggut tanda setuju, dan hati yang kemudian menjadi malu... saluttt...!!!! Dan ditulisannya kali ini, dia menulis ini ----> Masak Aer...Biar Mateng (FYI, ini ga ada kaitannya sama sekali dengan program tivi yang sedang booming itu lohh, sueerrr)...

Tulisannya kali ini kenaaa banget dengan kondisi hati yang sedang kacau balau bak baru saja kena angin ribut. Pass banget.. terima kasih sudah ditag di tulisannya ya ka dauss :)
dan satu komentar yang membuat strike di hati saya adalah komentar berikut "Thank you. Another awesome note. I just realized sometime to make a change, we need others".. Saya ulang lagi ya (dalam bahasa Indonesia), kadang untuk membuat sebuah perubahan, kita membutuhkan orang lain...cakepp banget... passs banget dengan pengalaman saya dua hari belakangan ini.

Yess, seringnya kita saya menilai diri sendiri sudah baik, sudah begini, sudah begitu, dan segambreng opini lain yang dibentuk oleh pemikiran sendiri, which is ga salah juga sih, karena yang tahu diri kita sendiri ya cuma kita sendiri. Cuman terkadang, opini yang terbentuk oleh diri pribadi tidak selalu sama dengan opini yang dibentuk oleh orang lain tentang diri kita. Paling gampangnya oleh keluarga. Mereka punya penilaian sendiri mengenai diri kita yang kesemuanya itu adalah hasil akumulasi interaksi dan observasi atas sikap/perilaku/tutur kata kita (duhh ribet yah). Intinya mah begitu. Kita bisa saja lalai/khilaf/salah dan semuanya itu luput dari kesadaran pribadi sehingga ga masuk tuh dalam daftar opini yang dibentuk oleh diri sendiri. Nahhh, kalau kelamaan luput, mungkin kita akan terperosok semakin jauh dengan kenarsisan yang luar biasa (maksudnya ngerasa udah jadi pribadi yang baik padahal mahhhh belum gituh...). Dan disaat kita udah kelampau asyik, ga bisa lagi tuh yang namanya ingin berubah menjadi lebih baik. That's whyyy, kita butuh orang lain untuk mau mengingatkan (mengingatkan yah, bukan menjatuhkan). Jadi bersyukurlah kita yang masih memiliki orang-orang yang sayang dan mau mengingatkan kita supaya bisa berubah menjadi lebih baik. *sungguh ga bermaksud menggurui, ini hanya tulisan acak yang keluar begitu saja sesaat setelah membaca komentar tersebut

Dan saya semakin mengerti, kenapa manusia disebut makhluk sosial yang ga bisa hidup sendiri... kenapa cobaaa? ya, memang ga bisa aja hidup sendiri.. terlalu angkuh mereka-mereka yang merasa mampu hidup sendiri tanpa butuh orang lain..  terlalu narsis mereka yang merasa ga perlu mendengarkan input-input yang membangun dari orang-orang terdekatnya... terlalu kasian mereka yang sampai sekarang ga punya teman berbagi senang dan sedih, apalagi saling mengingatkan... dan beruntunglah mereka yang dilimpahi kasih sayang dari banyak orang dan selalu diingatkan dalam kebaikan....

Terima kasih teman-teman :)
Love you all
*dadah-dadah ala miss universe






You Might Also Like

0 comments

Popular Posts