2nd Part of Random Talk #8

3:36 AM


"I'm on searching mode...", teman saya menuliskan kalimat itu di salah satu tulisannya. Entah kenapa, saya sukaa sekali dengan kalimat itu, mungkin karena saat ini saya masih dalam mode yang sama dengan dia. Teman saya ini  masih mencari apa yang sebenarnya ingin dia lakukan selepas kuliahnya di Jerman sana, apakah kembali ke Indonesia dan terperangkap dalam rutinitas harian yang membuat diri jengah, atau mengikuti kemanapun kakinya melangkah di luar indonesia, hal yang memang dia cita-citakan sejak lama meski untuk mewujudkan mimpinya ini ada banyak hal lainnya yang harus dikorbankan, salah satunya adalah keluarganya sendiri. Yah, hidup itu isinya kan serangkaian pilihan yang selalu sepaket dengan konsekuensinya, menerima hidup berarti menerima kenyataan bahwa kita ga bisa ga memilih dan tentunya ga bisa ga menerima konsekuensi dari setiap pilihan tersebut. Ribet ya, tapi intinya begitulah ya...Buat teman baik saya ini, doa yang terbaik untuknya. Biarkan waktu yang menggiring kemana langkah kaki itu akhirnya berlabuh. Ehem...

Berkaca pada diri sendiri, I'm on searching mode too (pliss jangan mikir klo yang dicari adalah Mr.Right meskipun memang saat ini saya sedang mencari Mr.Right, dalam konteks ini bukan mencari yang seperti itu yang dimaksud :p...!!). Sebuah pencarian jati diri yang sepertinya telatnya ga karuan. Di bilang telat karena seharusnya hal ini tidak lagi terjadi pada orang yang umurnya dua puluh enam tahun. Kemana aja lo kemaren-kemaren, Din? *my devils said

Dulu, semasa kuliah, saya punya satu tujuan yang bisa dibilang tujuan inilah yang membuat dunia kuliah terasa sangat menyengkan, penuh tantangan. Tujuan saya waktu itu adalah lulus secepat mungkin dengan hasil yang baik dengan alasan utama : semakin cepat lulus, semakin cepat beban orangtua untuk membayar biaya kuliah terangkat, dan semakin cepat lulus artinya semakin cepat saya mempunyai uang sendiri (read : bekerja). Dulu, tujuan itulah yang membuat saya bersemangat menempuh jarak cibinong-dramaga setiap hari, lima hari dalam seminggu, empat jam bolak-balik. Tujuan itulah yang membuat saya berdiri dengan tegak diantara banyaknya tekanan angin yang bisa dengan mudah menerbangkan tubuh kurus saya (dulu gue kurus lohhh #mahapenting), yang mampu membuatnya terpelanting ga karuan. Tujuannn itulah yang akhirnya membawa saya ke hari ini. #tsah

And you got what am I searching for, weren't you?
Yes...
It Is a Destiny..
Tujuan....

Realita hidup, rutinitas, perlahan menggerus kata hati. Cieee.. Dan harus diakui bahwa sekarang yang dicari adalah tujuan hidup selanjutnya apa...bukan berarti tujuan hidup itu tidak ada, tujuan itu ada tapi dia tersembunyi dibalik endapan hati yang terbentuk oleh realita hidup, rutinitas, dan hal-hal lain yang luput dari pandangan. Dan yang dibutuhkan saat ini adalah memunculkan kembali tujuan yang tersembunyi itu.

Kadang yang dibutuhkan untuk bisa kembali memunculkan hal-hal yang tersembunyi itu adalah jujur sama diri sendiri, dan tidak lupa menurunkan ego yang membuat kita ga bisa melihat dengan jernih apa yang sebenarnya sedang dicari. Kadang, semuanya menjadi berseliweran ga jelas karena ego yang terlampau tinggi... dan kadang lagiii, hati kita dipaksa mengikuti ego tersebut, jadinya ya begini... dan kadang, its so hard to implement what i write here, bebbb *garuk-garuk aspal

Welll.... tullisan random ini masih belum selesai karena sampai sekarang saya belum tahu bagaimana menyelesaikannya... Belum nemu key pointnya, so let me think before complete this random talk

to be continue






You Might Also Like

0 comments

Popular Posts