Sore ini indah..

Indah karena saya masih bisa pergi ke luar rumah, menghirup udara sore yang tidak terlalu sejuk namun masih cukup baik untuk pernafasan, melihat langit yang tidak terlalu biru tapi tetap mampu meluaskan hati dan pikiran, merasakan angin yang menyentuh tiap inci bagian tubuh yang memberi efek menyegarkan, mendengar bising kendaraan dan mengamati orang-orang. Dan dari semua itu, yang paling menyenangkan di sore hari ini adalah saya masih bisa jalan bersama ibu tercinta sambil bergandengan tangan. Saya yang menggandeng lengan ibu, seolah menguatkan dia untuk berjalan di sore hari yang indah ini, padahal sebenarnya saya yang dikuatkan oleh sentuhan itu. 

Ibu, dialah benteng pertahanan terbaik yang saya miliki saat ini (bukan berarti ayah saya dan keluarga lainnya tidak mampu melindungi, mereka semua adalah benteng pertahanan hati saya yang terbaik, namun juaranya tetaplah Ibu), saat di mana segala macam ragu dan takut menggantung di langit-langit hati. Di saat seperti ini perlarian dalam bentuk apapun tidak akan mampu mengurangi sedikit pun ragu dan takut itu, dan kepadanya lah saya kembali. 

Ibu, lewat sentuhannya, rasa aman itu muncul. Lewat kata-katanya yang sederhana, keberanian dan keyakinan itu perlahan muncul ke permukaan. Tatapannya, menyerap segala bentuk ragu. Tanpa ada satu kata pun yang harus saya keluarkan, dia sudah bisa membuat saya merasa lebih baik. Dan jika rasa malu karena umur yang sudah bisa dibilang terlalu tua ini ditiadakan, saya ingin memeluk ibu saya seharian, mencari kekuatan.

Ibu, terima kasih...

Minggu, 29 Desember 2013