Meet Mr.Right... When?

7:30 PM

Dan bukan cinta namanya kalau tidak pernah sakit hati..

Seorang teman bercerita kalau dia sedang galau total hari ini, saking tidak dapat menahan kegalauannya itu dia menangis di kereta, sebuah pelepasan yang memang harus dilakukan supaya jiwa ini tetap sehat. Teman lainnya bercerita kalau dia akan ditinggal menikah oleh mantan kekasihnya yang selama ini diharapkan akan menjadi imamnya, sekarang sih dia sudah belajar move on, namun kadang rasa sakit itu datang tiba-tiba dan menyebabkan rasa sedih mendalam. Sahabat lainnya bercerita kalau orang yang dijodohkan dengannya berubah menjauh sesaat setelah pertemuan pertama, membuat sebuah tanya "kenapa..??" menggantung di kepala bak sarang laba-laba yang ganggu banget, pengen di beresin tapi ga berani karna khawatir laba-labanya nyerang, kan serem #ehh apasih. Sahabat lainnya masih merajut kisah cinta yang didoakan berakhir bahagia, amin. Terus lo sendiri, Din..??? Taraaa.. Satu perjodohan kandas seketika karena suatu sebab yang tidak bisa diceritakan disini (saya mundur teratur dari perjodohan tersebut), satu perkenalan lain yang berjalan lancar tapi harus berakhir gantung a.k.a ngambang sampai sekarang,  dan satu rencana perkenalan lain yang ga jelas kapan akan dimulainya. Glek..Lalu seseorang yang pernah ada di hati sebentar lagi akan menikah, makin merana sudah nasib saya..kadang suka lucu sendiri, kami (saya dan sahabat2) punya kisah cinta yang sebelas dua belas, ga ada yang jelas. Aishh..dan sekarang kami semua ada di fase hidup yang sulit, bikin perut melilit, jadinya sembelit a.k.a galau karena masalah cinta

Mari jujur-jujur-an.. kenapa begitu  (read : galau) itu hadir?

Umur kami (saya dan para sahabat) sudah masuk rentang 25-27 tahun, rentang usia ideal untuk menikah tentunya. Noted. Kalau kata iklan layanan masyarakat, umur segini memang pas buat menikah, membina rumah tangga (ditambah pesan sponsor "dua anak lebih baik", hehe). Pengennya sih begitu. Melihat satu per satu undangan pernikahan teman bermunculan, rasa ingin menikah itu semakin gencar hadir. Terlebih saat teman, saudara, tetangga, bos di kantor nanya, "kapan nikah?", beuhhh, keinginan itu semakin menjadi.. Itu belum seberapa, kalau pertanyaan tentang menikah itu keluarnya dari mulut orangtua, efeknya berlipat2, galaunya paling total, apalagi kalau ditambah embel-embel, "anaknya temen mama udah punya anak loh teh..atau temen mama abis belanja baju buat cucunya loh..atau ihhh lucu banget bajunya, kalau aja mama udah punya cucu..", glek banget deh rasanya. Iya pengen banget menikah, tapi sama siapa? Disaat keinginan menikah itu hadir, cerita cinta yang dijalani tidak ada satupun yang beres, why this happens to me. *garuk-garuk aspal.

"Things happen for reasons"..kata sakti sahabat saya yang lain meluncur bebas sesaat setelah kami ngobrol ngalor ngidur dan berakhir dengan, "Alhamdulilah ya, malam ini cerah ga ada hujan (padahal Jakarta seminggu terakhir diguyur hujan)".. Yes, segala sesuatu yang terjadi di dunia ini pasti merujuk ke beragam alasan yang kita belum tahu dengan pasti apa itu. Kadang saya suka berpikir, kenapa ya sampai saat ini masih belum dipertemukan dengan Mr.right? Dan saat pertanyaan itu hadir, serangkaian jawaban muncul di kepala, tapi tidak pernah tahu jawaban mana yang paling tepat. Kadang saya berpikir, memang sekarang bukanlah waktunya saya dipertemukan dengan Mr.right tersebut. Mungkin sesungguhnya saya secara pribadi masih belum siap, cuma karena faktor eksternal saja yang membuat keinginan itu menggebu hadir. Mungkin saja saat ini saya diberikan waktu olehNya untuk memperbaiki diri, mempersiapkan diri menjadi orang yang lebih baik sehingga saat Mr.right itu datang, semuanya menjadi sangat ok. Mungkin juga memang saya kurang luas pergaulannya, jadi sedikit sekali ketemu orang-orang baru. Mungkin begini dan mungkin juga begitu.. Serangkaian kemungkinan yang bisa menjadi alasan kenapa kita (saya) belum dipertemukan dengan Mr.right.. So, why so sad if you still alone? Itu artinya saya masih resmi manusia, hehe..

Manusiawi sekali kesedihan ini muncul, di saat yang lain berdua dengan pasangannya dan kita masih sendiri. Manusiawi sekali sepi ini hadir, di saat weekend yang lain berkumpul dengan pasangannya, dan kita mencari-cari siapa yang bisa diajak jalan. Manusiawi sekali sakit itu datang, melihat cinta yang berterbangan kemana-mana, namun belum ada satupun cinta yang terbang itu menghinggapi diri kita. Dan segala hal-hal manusiwi lainnya yang membuat perasaan galau itu datang.

But heii.. Do you belive in His story? Yakinkah kita dengan semua tulisan takdirNya? Kalau percaya, kenapa harus lama-lama menggantung kecewa? Kenapa harus lama-lama bergundah gulana? Kenapa harus lama-lama bertanya kenapa yang membuat kita ga berhenti memikirkan alasan kenapa itu hadir dan akhirnya bikin kita merana sendirian? Duhh komplikasi sekali..*lagi-lagi ini menunjukan saya masih resmi manusia tulen, bukan hibrida semacam vampire atau wolfgirl #ehhh

Pada akhirnya, kita sendirilah yang menentukan mau seperti apa waktu yang tersisa ini dijalani. Sedih-sedihan sih wajar, selama masih dalam batas waktu yang wajar. Merasa kesepian juga wajar, selama masih dalam batas waktu yang wajar juga. Merasa galau juga wajar, selama masih dalam batas waktu yang wajar juga. Maksudnya wajar? yah, sebentar aja gitu, jangan kelamaan... toh hidup kita isinya bukan cuma sekedar soal cinta, pernikahan, dan keturunan, kan? So, Bismillah untuk semua hal yang dijalani saat ini *duh bijaksana sekali ya sayah, padahal mah susah booo 

Well, pada akhirnya saya ingin menuliskan, Things happens for reasons, this is not the end, and as long as you belive in His story, everything will be allright. Mr.right PASTI akan datang, belum waktunya aja dipertemukan sekarang, dan sepanjang waktu menanti kehadiran Mr.Right ini, semaksimal mungkin memperbaiki diri menjadi pribadi yang lebih baik. Dan saat pertanyaan "kapan" itu hadir, the best thing that we can do is saying, "Insya Allah, segera.. Mohon doanya ya..", dan berdoa dalam hati kepadaNya agar bisa dilancarkan, dikuatkan, dan selalu diberikan kebahagiaan.

Untuk semua yang mempunyai kasus serupa, just remember that love will find you if you belive (and try), karena kalau yakin aja, doa aja tapi ga pake usaha sama aja boong, hehe..

Sebuah catatan dari teman baik saya akan menjadi penutup tulisan random kali ini, sebagai pengingat diri pribadi dan siapa tau juga bisa menjadi referensi para pembaca sekalian ..

Happy weekend :)

Pelajaran yang bisa di ambil dari kegagalan cinta :
1. Harus pandai menjalin komunikasi dengan pasangan
2. Jatuh cinta itu sesaat tapi merawat cinta itu selamanya
3. Jangan malu minta bantuan teman
4. Akuilah kalo kamu emang suka seseorang ke teman yang dirasa bisa membantu
5. Membuka diri
6. Selalu berbuat baik
7. Doa, Qiyamul Lail
8. Mulai merawat diri

Semangat \^^/


You Might Also Like

3 comments

Popular Posts