Cerita lainnya tentang Passion

2:57 PM



Cibinong, 1 Oktober 2013

Waktu berputar cepat sekali, ga kerasa kita sudah berada di bulan-bulan akhir Tahun 2013. Oktober, November, December…Heiiii….!!! We only have three months left in 2013, and the question is “What kind of resulotions have been done until this time?” – mari mengingat-ingat J

Baiklah, sambil mengingat-ngingat resolusi apa saja yang sudah berhasil dipenuhi di sepanjang bulan di Tahun 2013 ini, gue ingin sharing pengalaman training yang beberapa waktu lalu diikuti.

Jum’at, 27 September 2013 kemarin, gue beruntung bisa ikut training yang pembicaranya adalah Addie MS, salah satu maestro musik Indonesia yang telah melahirkan banyak karya. Tagline training kali ini adalah 3 kata berikut – Passion, Commitment dan satu lagi gue lupa.  Sesuai dengan taglinenya, training kali ini punya tujuan utama membangkitkan kembali semangat untuk mencari & mengakui passion yang dimiliki dan berkomitmen untuk mengejar passion tersebut. Entah kenapa, saat bicara soal passion, ada yang berdenyut di sini (tunjuk dada sendiri).

Salah satu pertunjukan Twilite Orchestra, source : youtube

Di sepanjang training, Mas Addie (fyi Addie MS ini paling tidak suka di panggil Bapak apalagi Om, #mahapenting jika tiba-tiba aja kalian ketemu dia di suatu tempat J), bercerita tentang bagaimana dia menemukan passion­-nya, mengakui passion tersebut dan berkomitmen untuk mengejarnya.

Passion itu (definisi yang saya tangkap dari cerita Mas Addie) adalah sesuatu yang dapat membangkitkan gairah hidup saat sesuatu itu dilakukan, ada kesenangan batin yang tidak bisa diukur semata dengan materi (read : uang). Bentuk kesenangan hidup itu ditemukan Mas Addie di musik. “Kok, saya suka ya main musik. Kok saya happy yah kalau sedang bermusik…maka semenjak itu saya memutuskan untuk menjadikan musik sebagai jalan hidup saya…”, itu adalah potongan kalimat Addie Ms di training yang telah dimodifikasi sedemikian rupa berdasarkan ingatan penulis, hehe. Satu kata untuk mereka yang berani mengakui passion yang dimiliki dan berani untuk mengejarnya, “Hebat..!”. Why? Karena tidak semua orang memiliki kemampuan keberanian untuk mengejar passion-nya tersebut. Gue ingat betul seseorang pernah bilang bahwa sudah seharusnya manusia itu memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya, sebagai bentuk rasa syukur kepada Allah SWT, dan berkomitmen untuk mengejar passion itu adalah bentuk lain memaksimalkan potensi, bukan? Bentuk lain dari rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta, bukan? *talk to my self

But hei, pada kenyataannya keberanian itu hanya ada untuk orang-orang yang berani. Apakah gue termasuk salah satunya? *ya, mungkin, tapi pelan-pelan, hehe

Back to Mas Addie Ms, dia bercerita tentang masa di mana dia memutuskan untuk tidak kuliah selepas SMA, memutuskan untuk tidak lagi menerima bantuan apapun dari kedua orangtuanya, sebagai bentuk komitmen dirinya untuk mengejar passion di musik. Kala itu, pilihan karier di bidang musik bukanlah sesuatu hal yang dianggap membanggakan, dalam pikiran banyak orang, seorang musisi pada akhirnya tidak akan bisa survive untuk kehidupan di masa mendatang. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran nantinya. But, Addie has decied his own way, maka berjalanlah ia dengan mantap di jalannya tersebut. Muluskah  perjalanannya itu? Tidak…!!! Namun, setidakmulus apapun perjalanan yang dia tempuh, dia berusaha untuk mencari sisi positif dari ketidakmulusan itu sendiri. 

Satu cerita darinya yang membuat gue berdecak kagum adalah saat dimana Orkestra Pimpinannya menjadi orchestra Indonesia pertama yang melakukan pertunjukan di Sydney Opera House. Sesaat sebelum pentas itu dilakukan, Mas Addie bertemu dengan manager gedung pertunjukan, and guess what the manager said about Addie’s music? “Gamelan Orchestra, Right?”. Kalau orang yang kurang bijak mungkin akan mencak-mencak seketika, tapi yang dilakukan Addie hanya diam saja dan berkata dalam hati, “Liat aja nanti ya pertunjukannya…”. And guess what the manager said after the show? The manager gave his prise to Addie, and he said that Addie and team played beautiful music. Dari situ gue belajar, tanggapan sebelah mata dari oranglain itu dijadikan cambuk untuk menunjukan the best of me, tanpa pembelaan secara kata-kata. Dan satu lagi, melakukan pertunjukan di Sydney Opera House itu adalah salah satu mimpi yang diucapkan Addie yang disambut tertawaan (tidak yakin) dari temannya. But, he did it.

Masih banyak hal yang diceritakan oleh Mas Addie dalam training tersebut, tapi karena keterbatasan ingatan, hanya poin-poin mahapenting saja yang terekam dengan baik di sini (tunjuk kepala). Satu kalimat yang ingin gue tulis sebagai penutup kali ini, “Jujur-jujur-an dengan diri sendiri itu penting, apalagi jujur-jujur-an perasaan tentang passion.. realita hidup kadang membuat kita takut berkomitmen untuk mengejar passion yang dimiliki, tapi pada akhirnya kita sendirilah yang membuat keputusan, mau seperti apa hidup yang singkat ini dijalani…” *lagi-lagi, talk to my self

Untuk Mas Addie MS, terima kasih untuk inspirasinya akan passion, dan tentang semangat untuk memberikan nilai/manfaat kepada lingkungan lewat hal-hal kecil yang bisa kita lakukan. Satu hal lain yang akan selalu diingat dari training singkat ini.

source foto : https://www.facebook.com/rudy.langitan

source foto : https://www.facebook.com/rudy.langitan


Selamat Hari Selasa, Selamat Jujur-jujuran J

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts