Dari Hati

6:48 AM

Percaya ngga, postingan di media sosial (yang jujur dan datangnya dari hati) bisa merubah seseorang menjadi lebih baik, paling sederhanya bisa merubah mood menjadi lebih positif dan paling luar biasanya bisa memberi inspirasi seseorang untuk hijrah ke kehidupan yang lebih baik? Saya percaya!

Pagi ini, sambil menunggu adik saya mandi, iseng-iseng saya membuka facebook. Yes, di saat orang-orang meninggalkan facebook, saya masih setia dengan media sosial yang satu ini. Niat awalnya untuk menjalin silaturahmi dengan teman-teman volunteer bantayan yang memang kebanyakan dari mereka masih menggunakan facebook, namun pada akhirnya saya menemukan kesenangan lain, melihat perkembangan teman-teman saya (mulai dari teman SD sampai teman kuliah, teman kerja, atau teman sekedar lewat) lewat postingan mereka di media sosial ini. Bukan bermaksud menjadi stalker, tapi kan memang setiap update itu akan muncul di timeline, jadi mau ngga mau kebaca dong updateannya. Hehe.

Cerita pernikahan, kelahiran, kematian, travelling, kelulusan, dan segala macam cerita mengisi timeline dan membuat saya merasa, wah time fliest so fast, semua teman (termasuk saya) sudah bermetamorfosis menjadi seorang dewasa, punya keluarga, menjadi orang tua. What a beautiful life (meski metamorfosis saya baru sekedar menjadi orang dewasa, belum menjadi istri ataupun ibu hehe). Melihat segala macam cerita yang ada membuat saya bersyukur di satu sisi, dan juga mupeng disisi lainnya. Tapi, ya hanya sekedar ingin aja ngga kurang dan ga lebih, hehe.

Nah, di pagi ini, saya ngga sengaja melihat satu postingan adik kelas yang isinya share cerita tentang temannya yang bernama fulan. Kalimat awal postingan tersebut sangat eye catching, bikin saya penasaran yang pada akhirnya membuat saya membuka share tersebut, membaca ceritanya dari awal sampai selesai. Dan disanalah, saya menemukan diri ini senyum-senyum sendiri.

Ceritanya, fullan ini bercerita tentang bagaimana ia bisa sampai ke hidupnya yang sekarang ini. Dia, seorang yatim piatu yang memiliki cita-cita kuliah dan mendapatkan beasiswa penuh selepas sma, sesederhana itu karena mungkin (saya berasumsi) hanya pendidikan lah yang mampu memutus rantai keterbatasan yang mungkin saat itu ia hadapi. Dipostingan tersebut, dia menceritakan proses mendapatkan beasiswa, siapa saja yang terlibat dalam proses mendapatkan beasiswa tersebut, dan bagaimana akhirnya ia bisa terus melejitkan roketnya sampai hari ini. Saya tersenyum membaca tulisannya tersebut. Kenapa? Lagi-lagi saya menemukan seseorang yang berhasil mendapatkan cita-citanya diluar segala macam kesulitan yang ada. Di saat banyak ketidakmungkinan, ada kepercayaan yang luar biasa bahwa masih ada peluang untuk meraihnya. Dan, fulan ini bisa sampai ke hari ini dengan prestasi yang luar biasa, karena kepercayaannya itu, tentunya dengan diiringi doa dan niat yang baik.

Kenapa saya tersenyum?

Karena cerita itu membuat saya teringat cerita hidup saya sendiri sehingga bisa sampai ke hari ini.

Membuat saya teringat kembali kepada orang-orang yang berjasa dalam proses hidup tersebut, yang dengan doa, bantuan materi maupun moril, telah menguatkan fondasi awal untuk menata satu per satu tangga kehidupan yang akan saya tapaki waktu itu. Mereka, orang-orang yang mungkin terlupakan dari ingatan karena tempatnya telah terisi oleh orang-orang baru yang ditemui hari ini.

Membuat saya teringat kembali bahwa keyakinan, doa, dan restu orangtua lah yang membawa saya sampai ke hari ini.
Lantas mengapa kita resah dengan sesuatu yang belum terjadi di masa depan? Bukankah kita tidak pernah bermimpi diberikan hidup seperti hari ini? Nyatanya kehidupan yang diberikan Allah SWT lebih dari yang diminta. Alhamdulilah.

Lalu apa din?

Lalu, lepaskan lah semua keresahan. Berdoalah, yakinkan diri dan meminta restu orangtua agar setiap langkah yang kita pijak dipenuhi keberkahan dan dihilanhkan dari segala rasa resah yang datangnya entah dari mana.

Entah bagaimana baiknya mengakhiri tulisan ini, but heiiiii sesuatu yang datangnya dari hati akan sampai juga ke hati. Jadi kalau mau menyentuh hati seseorang, harus pakai hati bukan pakai logika #eh

Selamat hari rabu :)


You Might Also Like

0 comments

Popular Posts