Random Talk #56

5:39 AM

Di malam pertama ramadhan ini, saat di mana saya seharusnya berada di Mesjid bersama jutaan muslim lainnya untuk melaksanakan sholat Isya dan Taraweh bersama, saya masih harus berdesak-desakan di kereta. Malam hari ini masih sama seperti tadi pagi, kereta masih dipenuhi manusia yang mencari rezeki ke ibukota, menempuh jarak dan waktu yang tidak sederhana. Malam hari ini, kami semua menuju rumah, menuju mereka yang menjadi alasan terbesar perjuangan hidup selama ini. Mereka yang menanti kita sampai di rumah dengan selamat dan bahagia.

Di hati kecil ada rasa sesal melewatkan kesempatan beribadah berjamaah yang hanya bisa dilakukan satu tahun sekali ini. Bayangan bisa melaksanakan taraweh berjamaah, mendengarkan tausyiah yang mungkin sudah sangat jarang dilakukan, bersilaturahmi dengan tetangga selama jamaah di mesjid, menyisakan rasa "ah" dalam hati. Rasa sesal yang pada akhirnya dihibur dengan satu kalimat, "Allah Maha Tahu niat para hambaNya.. dan semoga niat ini sudah dicatat sebagai amal baik di buku amalan kita.."
Ini semua adalah konsekuensi dari pilihan yang kita buat, so stop complaining!

Ramadhan tahun ini akan terasa sangat berbeda. Pertama, ayah yang kami cintai sudah tidak bersama kami lagi di ramadhan tahun ini. Ada kekosongan diantara kami yang sampai kapan pun tidak akan pernah dapat terisi. Terbayang ada riuh yang berkurang tanpa kehadirannya. Tidak ada suara-suara yang membangunkan kami, tidak ada alunan ngaji patah-patah darinya, tidak ada bercandaan saat buka puasa bersama. Kekosongan ini mungkin akan sangat terasa sekali di saat-saat seperti ini, dan kami semua tanpa banyak kata dipaksa untuk meniadakan kekosongan itu. Saya yakin, hanya wujud ayah saja yang tidak nampak, tapi beliau selalu bersama kami.

Kedua, Ramadhan tahun ini saya sudah tidak bersama "tim hura-hura" yang  selama ini menjadi tim kompak di kantor. Keadaan menuntut terjadinya perubahan, dan saya masuk dalam bagian perubahan tersebut. Sejujurnya saat ini saya sedang merasa takut luar biasa. Namun, di saat yang sama saya merasa sangat beruntung karena dikelilingi mereka yang selalu memberi doa dan dukungan. Pada akhirnya saya cuma punya dua keputusan yaitu berhenti atau segera beradaptasi dengan perubahan yang ada. Dan saya sedang mencoba pilihan kedua. Jika pada akhirnya nanti ceritanya berbeda, itu skenario lain yang memang harus dilewati. Everything has been written down, so why worry? Bismillah

Satu hal yang masih sama di Ramadhan tahun ini, saya masih sendirian, ahahaha.. Hadiah terbesar yang paling dinanti masih belum dikirimkan. Meski begitu, Allah menggantinya dengan mengirimkan banyak teman baru yang memberi warna-warni. Tidak putus doa untuk segera dikirimkan hadiah paling dinanti tersebut dan semoga Allah segera mengirimkannya. Amin Ya Allah..

Last but not the least, saya ingin mengucapkan rasa syukur atas udara yang saya hirup sampai detik ini, keluarga dan sahabat baik, pekerjaan dan pengalaman yang baik, dan semua nikmat yang tidak terhitung dan mungkin terabaikan syukurnya. Semoga Ramadhan tahun ini kita semua menjadi lebih baik dan lebih bahagia.

Happy Fasting
:)

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts