Bergerak Menuju RencanaNya

6:58 AM


Ada yang datang dan pergi
Mengetuk sesaat, lalu kembali pergi
Tak jarang, meninggalkan jejak begitu dalam, meskipun hanya mampir sebentar

Ya, setiap momen dalam hidup itu spesial, kecuali momen-momen pendewasaan diri berbentuk kedukaan
Meskipun begitu, selalu ada hikmah dan secercah harapan ketika kedukaan menghampiri, Bukan? 
Kecuali untuk mereka yang terlalu sibuk menenggelamkan diri dalam kubangan dukanya sendiri..[Tunjuk hidung sendiri :)]


Life keeps on turning kalo kata Band Mocca. Ya, hidup akan terus berputar bagaimanapun kondisi kita saat ini. Mau sedih seperti apapun, hidup akan terus berputar. Mau merengek seperti apapun, hidup tidak akan berhenti berputar. Mau bahagia seperti apapun, hidup tidak akan jalan ditempat, tidak akan melambat. Hidup akan terus mengalir dengan ritme yang sama seperti biasanya, bagaimanapun kondisi kita - yang notabene cuma “penumpang” di dunia ini - yang mungkin saat ini sedang kocar-kacir, limbung karena mengalami komplikasi rasa. Sampai pada akhirnya nanti, hidup akan berhenti berputar dengan sendirinya, bukan karena kesedihan, atau kebahagiaan yang kita rasakan, tetapi karena memang waktu untuk berputarnya sudah habis. 

Well, saat dibutuhkan inspirasi, kemanakah biasanya kalian pergi? Yap, setiap orang pastinya punya sumber inspirasinya masing-masing. Dan sumber inspirasi gue disaat-saat seperti ini (gatal alias galau total) adalah dengan mengunjungi beberapa blog favorit, salah satunya blog teh Adenita. Entah mengapa, senang sekali berlama-lama disini, membaca rangkaian kata yang punya nyawa. Meskipun sederhana, pesannya bisa sampai ke hati, nyesss. Gue rasa, begitulah efeknya ketika kita melakukan sesuatu dengan niat untuk berbagi, dengan niat yang sepenuh hati. Kenapa begitu? Alasannya sederhana, untuk bisa menyentuh hati, diperlukan pendekatan dengan hati juga. Blog ini sudah menyentuh hati gue, artinya, si empunya blog sudah melakukan pendekatan dengan hati yang baik juga. –logika matematika, huehehe.

Di salah satu tulisannya, dia membahas tentang seorang tokoh, seorang penulis sekaligus istri penulis, Ninit Yunita. Gue pernah membaca tulisannya, yang sekarang sepertinya tulisannya sudah dibuat film, Test Pack The Movie. Membaca deretan kalimat Adenita tentang tokoh yang satu ini, membuat gue tertarik untuk membuka blog milik penulis “Kok Putusin Gue” itu, ingin mencari tahu lebih banyak tentang tokoh yang dimaksud.

Setelah membuka blognya, dan skimming beberapa tulisannya, sampailah gue di tulisan berjudul nyentrik ini, nyentrik dan mengena di hati. Strike…!!!!!

Begini Tulisannya :

PILIH LARI DARI KENYATAAN ATAU LARI KARENA KENYATAAN?

Membaca judulnya membuat gue tertawa sendiri dalam hati. Kok, judulnya pas banget yah dengan kondisi gue saat ini yang pengen lari-lari dari yang namanya kenyataan. Huehehehe.

Gue ga akan menjelaskan isi tulisan artikel tersebut disini, karena bisa dilihat lebih detail di blog berikut (www.istribawel.com), tapi gue ingin mencoba merefleksikan sedikit poin yang didapat lewat tulisan ini dari sudut pandang pribadi.

Seperti yang gue sampaikan dituliskan sebelumnya, we named it reality, saat kenyataan tidak bersesuaian dengan harapan, itu menyedihkan, menggundukan rasa kecewa dalam hati, dan jujur perlu gue katakan itu menyakitkan, terlebih jika kita terlampau yakin bahwa harapan yang kadung dibersitkan akan menjadi kenyataan yang indahhhh. Rasanya ingin memilih lari dari kenyataan saja. Tetapi, pelarian tidak akan menyelesaikan masalah, parahnya, tidak akan mengubah apapun dari kenyataan yang ada, Bukan? That’s the point.

Pilihannya berarti, lebih baik memilih lari (bergerak) karena kenyataan. Kalo boleh, gue ingin mengganti kata lari disini menjadi frasa move on. Yah, lebih baik memilih move on karena kenyataan daripadi lari (bergerak menjauh, menghindari) dari kenyataan. It’s not easy, yes, I’m agree with this. But live is about making a choice and We live, so let’s  make a right choice.

Ada yang dilupakan ketika hidup tidak berjalan bersesuai dengan harapan, bahwa hidup itu adalah perjuangan. Dulu, semasa sekolah, yang membuat kita bisa bertahan, pelan-pelan melalui labirin-labirin penuh ujian, dan pada akhirnya bisa keluar sebagai pemenang dengan defisininya masing-masing, adalah niat untuk terus berjuang. Seiring berjalannya waktu, seiring diri dilenakan oleh kesenangan-kesenangan semu, gue lupa, bahwa hidup itu berjuang. Belakangan gue merasa ada yang hilang dalam diri, dan ternyata gue baru sadar yang hilang itu adalah semangat bahwa hidup itu berjuang. Bergerak itu bagian dari perjuangan hidup, bukan? So, let’s move on

Tidak ada yang kebetulan terjadi dalam hidup. Semuanya sudah diatur sedemikian rupa oleh Sang pemilik hidup. Kita, satu sama lain dipertemukan oleh nasib, dan dipisahkan juga oleh nasib.  Apa yang terjadi hari ini adalah hasil dari serangkaian kejadian hidup sebelum hari ini. Jika memang yang terjadi saat ini masih jauh dari harapan, mungkin kita diminta untuk belajar bersabar, diminta untuk terus bergerak, menuju rencanaNya, yang tentunya lebih baik bagi kita. Ya, bergerak menuju rencanaNya, adakah pilihan lain selain itu? Sepertinya tidak ada. So, Mari Bergerak, Menuju RencanaNya.

Fokus.Tenang.Teruskan [Bergerak] saja. Bismillahirahmanirahim. Selamat Hari Minggu, menjelang Senin.


Sunday, February 24, 2013


   Source foto : Google

You Might Also Like

0 comments

Popular Posts