"Hati itu tidak bersudut, ia mudah tersentuh dari sisi manapun..." - Baban Sarbana
Pernah suatu ketika saya merasa sangat bahagia dengan cinta yang datang tiba-tiba. Kehadirannya menyapu segala macam sedih yang datang karena kehilangan, menawarkan harapan baru untuk sebuah kehidupan yang baru. Saat itu, tidak ada pertanyaan lain yang saya ajukan kepada Allah SWT, hanya satu kalimat yang saya dengungkan sendiri dalam hati, "Masih mau minta apalagi, Dini?"
Kemudian waktu berlalu, dan seiring berjalannya waktu, kenyataan hidup membuat dunia saya jungkir balik. Cinta yang datang terlalu cepat ternyata pergi dengan begitu cepat. Bukan salah siapa-siapa, memang takdirnya bukan untuk bersama. Dia hanya ingin mengajariku tentang apa itu melepaskan, menerima... meski berat, pada akhirnya kita sendiri yang memutuskan, mau seperti apa hati ini dibentuk selanjutnya?
Dan saat ini, hati ini sedang tersentuh lagi. Entah akan seperti apa akhir ceritanya, yang jelas semua sudah tidak lagi sama...
Dini
Pernah suatu ketika saya merasa sangat bahagia dengan cinta yang datang tiba-tiba. Kehadirannya menyapu segala macam sedih yang datang karena kehilangan, menawarkan harapan baru untuk sebuah kehidupan yang baru. Saat itu, tidak ada pertanyaan lain yang saya ajukan kepada Allah SWT, hanya satu kalimat yang saya dengungkan sendiri dalam hati, "Masih mau minta apalagi, Dini?"
Kemudian waktu berlalu, dan seiring berjalannya waktu, kenyataan hidup membuat dunia saya jungkir balik. Cinta yang datang terlalu cepat ternyata pergi dengan begitu cepat. Bukan salah siapa-siapa, memang takdirnya bukan untuk bersama. Dia hanya ingin mengajariku tentang apa itu melepaskan, menerima... meski berat, pada akhirnya kita sendiri yang memutuskan, mau seperti apa hati ini dibentuk selanjutnya?
Dan saat ini, hati ini sedang tersentuh lagi. Entah akan seperti apa akhir ceritanya, yang jelas semua sudah tidak lagi sama...
Dini
