Renew Your Self
9:36 PM
“Saya percaya jika kita mempunyai niat yang
baik, hati yang tulus, ikhlas, dan selalu pasrah dengan Yang Maha Kuasa, kita
pasti selalu diberi jalan yang terbaik oleh-Nya” – Andra Alodita, www.alodita.com
Masih ingat cerita saya soal
memperbaiki niat? Dulu saya pernah nulis blog soal niat dan membaca blog Alodita di
atas (blog yang baru saya tahu kemarin dari akun instagram @emeno_nursing, blog
seorang ibu muda yang juga berprofesi sebagai fotografer, penulis) membuat saya
ingin mencubit diri sendiri sambil bilang, “Perbaiki niat kamyu, Din!”
Okeh berbicara soal niat,
beberapa waktu yang lalu, saya pernah berantem sama salah satu teman baik saya
karena masalah niat. Waktu itu, saya sedang mengantar ibu saya check up ke rumah sakit karena beliau
mengalami beberapa keluhan yang sepertinya harus segera di escalate ke yang lebih paham (read : dokter spesialis).
Alhamdulilah, hasil check up bagus
namun tentunya ada beberapa hal yang harus dijaga.
Waktu itu, teman baik saya
ini bertanya, “Lagi dimana lo, Din?” yang spontan saya jawab dengan , “Lagi di
rumah sakit, nganterin nyokap berobat, hehe ! Siapa tahu ketemu dokter muda
kece di rumah sakit!”, bagian terakhir itu disampaikan untuk seru-seruan aja
sebenarnya. But hei, teman saya ini menganggap serius bagian terakhir tersebut
dan membalas pesan saya dengan, “Din, niat lo tuh ngga pernah bener deh ih!”
Mungkin kalau dia menyampaikan secara
langsung, akan ada ekspresi tertawa atau bercanda di wajahnya yang membantu
mencairkan suasana. Sayangnya, pesan tersebut disampaikannya lewat aplikasi,
lewat gelombang, dimana tanda baca menekankan segalanya. Membaca, “Din, niat lo
tuh ngga pernah bener deh ih!”, tadi
membuat saya yang awalnya ingin seseruan bercanda di grup menjadi tersinggung
dan berantem. Saya mendadak panas karena tidak suka di judge seperti itu. Kalahlah semua karena emosi, dan saya pun marah
kepadanya. Alhamdulilah, setelah ngobrol baik-baik, kesalahpahaman komunikasi
tadi selesai juga dan kita kembali menggila.
Namun jauh setelah itu, satu
jam, dua jam, dan beberapa waktu setelah kejadian tersebut, kalimat yang
disampaikan sahabat saya tadi ternyata masih menggantung di kepala, dan
saya bertanya, “Apakah selama ini memang
niat gue itu ngga bener-bener lurus dan tulus ya?”
Pertanyaan itu kembali hadir
hari ini, saat dimana beberapa waktu belakangan sepertinya hidup saya jungkir
balik ngga karuan.
“Apa niat gue selama ini
masih belum lurus dan tulus, ya?”
“Segala kekhawatiran, resah,
yang selama ini menghinggapi apa jangan-jangan karena niat yang belum baik,
belum tulus?”
Mengingat segala hal yang
sudah dan sedang terjadi, membaca pengalaman dari banyak orang yang berhasil
melalui segala masa sulitnya, sepertinya ini saatnya untuk memperbaharui niat,
niat baik yang bukan hanya terfokus kepada diri sendiri, melainkan niat baik
yang membawa manfaat bagi orang-orang tersayang, lingkungan, dan yang paling
akhir, kepada Sang Ilahi.
Semoga selalu ada waktu untuk
memperbaiki diri, memperbaharui niat, dan meyakinkan bahwa semua ini tidak ada
yang abadi, kecuali satu hal, manfaat yang terus mengalir selama kita hidup
tadi.
Have a good day everyone !
0 comments