Cibinong, 1 Oktober 2013
Waktu berputar cepat sekali, ga
kerasa kita sudah berada di bulan-bulan akhir Tahun 2013. Oktober, November,
December…Heiiii….!!! We only have three
months left in 2013, and the question is “What kind of resulotions have been
done until this time?” – mari mengingat-ingat J
Baiklah, sambil mengingat-ngingat
resolusi apa saja yang sudah berhasil dipenuhi di sepanjang bulan di Tahun 2013
ini, gue ingin sharing pengalaman training yang beberapa waktu lalu diikuti.
Jum’at, 27 September 2013
kemarin, gue beruntung bisa ikut training yang pembicaranya adalah Addie MS,
salah satu maestro musik Indonesia yang telah melahirkan banyak karya. Tagline training kali ini adalah 3 kata
berikut – Passion, Commitment dan satu lagi gue lupa. Sesuai dengan taglinenya, training kali ini punya tujuan utama membangkitkan
kembali semangat untuk mencari & mengakui passion yang dimiliki dan berkomitmen untuk mengejar passion tersebut. Entah kenapa, saat
bicara soal passion, ada yang
berdenyut di sini (tunjuk dada sendiri).
Salah satu pertunjukan Twilite Orchestra, source : youtube
Di sepanjang training, Mas Addie
(fyi Addie MS ini paling tidak suka di panggil Bapak apalagi Om, #mahapenting
jika tiba-tiba aja kalian ketemu dia di suatu tempat J), bercerita tentang bagaimana
dia menemukan passion-nya, mengakui passion tersebut dan berkomitmen untuk
mengejarnya.
Passion itu (definisi yang saya tangkap dari cerita Mas Addie)
adalah sesuatu yang dapat membangkitkan gairah hidup saat sesuatu itu
dilakukan, ada kesenangan batin yang tidak bisa diukur semata dengan materi
(read : uang). Bentuk kesenangan hidup itu ditemukan Mas Addie di musik. “Kok,
saya suka ya main musik. Kok saya happy
yah kalau sedang bermusik…maka semenjak itu saya memutuskan untuk menjadikan
musik sebagai jalan hidup saya…”, itu adalah potongan kalimat Addie Ms di training
yang telah dimodifikasi sedemikian rupa berdasarkan ingatan penulis, hehe. Satu
kata untuk mereka yang berani mengakui passion
yang dimiliki dan berani untuk mengejarnya, “Hebat..!”. Why? Karena tidak semua orang memiliki kemampuan
keberanian untuk mengejar passion-nya
tersebut. Gue ingat betul seseorang pernah bilang bahwa sudah seharusnya
manusia itu memaksimalkan potensi yang ada dalam dirinya, sebagai bentuk rasa
syukur kepada Allah SWT, dan berkomitmen untuk mengejar passion itu adalah bentuk lain memaksimalkan potensi, bukan? Bentuk
lain dari rasa syukur kepada Sang Maha Pencipta, bukan? *talk to my self
But hei, pada kenyataannya
keberanian itu hanya ada untuk orang-orang yang berani. Apakah gue termasuk
salah satunya? *ya, mungkin, tapi pelan-pelan, hehe
Back to Mas Addie Ms, dia
bercerita tentang masa di mana dia memutuskan untuk tidak kuliah selepas SMA,
memutuskan untuk tidak lagi menerima bantuan apapun dari kedua orangtuanya,
sebagai bentuk komitmen dirinya untuk mengejar passion di musik. Kala itu, pilihan karier di bidang musik bukanlah
sesuatu hal yang dianggap membanggakan, dalam pikiran banyak orang, seorang
musisi pada akhirnya tidak akan bisa survive
untuk kehidupan di masa mendatang. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran nantinya.
But, Addie has decied his own way, maka berjalanlah ia dengan mantap di
jalannya tersebut. Muluskah perjalanannya itu? Tidak…!!! Namun,
setidakmulus apapun perjalanan yang dia tempuh, dia berusaha untuk mencari sisi
positif dari ketidakmulusan itu sendiri.
Satu cerita darinya yang membuat gue
berdecak kagum adalah saat dimana Orkestra Pimpinannya menjadi orchestra Indonesia
pertama yang melakukan pertunjukan di Sydney Opera House. Sesaat sebelum pentas
itu dilakukan, Mas Addie bertemu dengan manager gedung pertunjukan, and guess what the manager said about Addie’s
music? “Gamelan Orchestra, Right?”. Kalau orang yang kurang bijak mungkin
akan mencak-mencak seketika, tapi yang dilakukan Addie hanya diam saja dan
berkata dalam hati, “Liat aja nanti ya pertunjukannya…”. And guess what the manager said after the show? The manager gave his
prise to Addie, and he said that Addie and team played beautiful music.
Dari situ gue belajar, tanggapan sebelah mata dari oranglain itu dijadikan
cambuk untuk menunjukan the best of me,
tanpa pembelaan secara kata-kata. Dan satu lagi, melakukan pertunjukan di
Sydney Opera House itu adalah salah satu mimpi yang diucapkan Addie yang
disambut tertawaan (tidak yakin) dari temannya. But, he did it.
Masih banyak hal yang diceritakan
oleh Mas Addie dalam training tersebut, tapi karena keterbatasan ingatan, hanya
poin-poin mahapenting saja yang terekam dengan baik di sini (tunjuk kepala). Satu
kalimat yang ingin gue tulis sebagai penutup kali ini, “Jujur-jujur-an dengan
diri sendiri itu penting, apalagi jujur-jujur-an perasaan tentang passion.. realita hidup kadang membuat
kita takut berkomitmen untuk mengejar passion
yang dimiliki, tapi pada akhirnya kita sendirilah yang membuat keputusan, mau
seperti apa hidup yang singkat ini dijalani…” *lagi-lagi, talk to my self
Untuk Mas Addie MS, terima kasih
untuk inspirasinya akan passion, dan
tentang semangat untuk memberikan nilai/manfaat kepada lingkungan lewat hal-hal
kecil yang bisa kita lakukan. Satu hal lain yang akan selalu diingat dari
training singkat ini.
source foto : https://www.facebook.com/rudy.langitan |
source foto : https://www.facebook.com/rudy.langitan |
Selamat Hari Selasa, Selamat
Jujur-jujuran J