We’ve come to final story
All of it
has passed behind me
With my
smile and now I’m ready
Or my next
step again
I know I can’t
drown forever
I’ve got a
life that I have to deal with
I believe
that life keeps on turning
And I’m here
just to wait and sing
Yes, I’m
here just to wait and sing
Life keeps
on turning :: Mocca
Syair diatas
adalah petikan lirik lagu Band Mocca yang judulnya Life Keeps on Turning.
Bener kata
Mocca, Life Keeps on Turning, no matter
how dark the past is, no matter how hurt the feeling is, no matter how much
laugh and pain appears in our face, we still have a life to be lived to the
fullest *kibar-kibar bendera
Well hei,
Rabu kemarin, saya berkesempatan menjadi pengajar pendongeng
bagian kecil dari Kelas Inspirasi Bandung #3, sebuah program yang merupakan
turunan dari Indonesia Mengajar besutan Bapak Anis Baswedan. Buat para pembaca
budiman yang ingin tahu lebih lengkap apa itu Indonesia Mengajar dan Kelas
Inspirasi, bisa tengok link ini … kelasinspirasi.org atau Indonesiamengajar.org
Ini kali
kedua saya menjadi relawan di Kelas Inspirasi. Kelas inspirasi pertama yang
saya ikuti bertempatkan di Jakarta dan semenjak itu saya ketagihan untuk tampil
di muka anak-anak SD yang imut dan lucu plus kadang-kadang bikin kita
kehilangan sabar, hehe. To be honest,
niat awal saya ikut kegiatan ini cuma satu iseng-iseng berhadiah untuk membunuh
waktu dan juga mencari teman-teman baru yang siapa tahu dari merekalah ada
kehidupan baru yang menyenangkan akan didapatkan. Namun keisengan ini berbuah manis
rentetan peristiwa yang berkait terus sampai hari ini.
Here I Am, kembali menjadi bagian dari
kegiatan kelas inpirasi Bandung.
Well, pengumuman
lulusnya saya menjadi pengajar inspirasi datang di awal bulan February 2015 via
email, lengkap dengan jadwal brifing yang ternyata bentrok dengan jadwal
nikahan teman baik saya. Akhirnya, saya pun absen, ga ikut brifing yang padahal
lokasinya di Gedung Sate (yes, Gedung Sate, kapan lagi coba bisa masuk ke
Landmark Kota Bandung ini?)
Meski ga
ikut brifing, saya masih bisa berkesempatan menjadi bagian di kegiatan ini.
Dihubungkan oleh pendamping, Teh Uliest, saya bertemu dengan rekan-rekan
pengajar lainnya lewat gelombang #tsah alias lewat grup watsap.
Diskusi-diskusi
panjang pun terjadi di grup soal konsep
hari inspirasi yang kebetulan akan bertempat di SD Gumuruh 7-9 yang ada di
daerah Gatot Subroto, dekat Trans Studi Bandung (lumayan sambil mengajar,
sambil ngegahol di TSB J).
Beragam ide pun meluncur deras di grup, dan sampai pada kesimpulan mengenai
konsep acara pembuka, games, pembagian kelas, acara penutup, dan yang paling
inti pembuatan wall of dreams,
dinding buatan yang diisi dengan cita-cita anak-anak SD Gumuruh 7-9 dengan
warna-warni ceria. Yeayy…!!
Hari
inspirasi pun tiba, 18 February 2015
Sehari
sebelumnya, 17 February 2015, saya sudah sampai di Bandung dan berkesempatan
bertemu dengan dua orang relawan pengajar, Levin dan Faishal. Malam itu
rencananya kami mau diskusi mengenai rundown acara di hari-h, namun apa mau
dikata, kami hanya ngobrol random sambil nempel-nempel double tip di kertas
warna. Dua hal yang saya dapatkan malam itu – teman baru dan cerita yang bikin
saya merinding (bukan cerita hantu tentunya, tapi cerita tentang passion)
Jam 6 pagi,
saya dan Nunung, sudah sampai di sekolah meski sempat nyasar-nyasar sebentar.
Di sana sudah ada Kang Fey, seorang dosen yang ternyata masih seumuran saya
tapi sudah lulus S3, oh em ji, jiper deh jadinya. Karena masih pagi sampai di lokasi,
maka saya pun memanfaatkannya dengan berkeliling sekolah, dan mengenal
lingkungan. Kata salah satu pendamping Kelas Inpirasi Jakarta, sebagai relawan
pengajar kita harus mengenal sebaik mungkin tempat mengajar bukan cuma guru dan
muridnya tetapi juga lingkungannya, termasuk tukang dagang yang mangkal di
depan sekolah *pembelaan diri padahal kenalan sama tukang dagang buat jajan
tujuannya hehe
So, rencananya
mau ngapain, Din nanti di kelas?
Pertanyaan
bagus sodara-sodara sekalian
Bahkan
sesampainya saya di lokasi pun saya masih belum tahu mau ngapain *ngumpet di
uks pura-pura sakit.
Jujur, saya
sedikit bingung bagaimana menjelaskan dengan cara sederhana mengenai pekerjaan
saya sebagai seorang strategic planner di salah satu asuransi jiwa di Jakarta.
Pertama saya harus menjelaskan asuransi jiwa terlebih dahulu dengan bahasa yang
paling sederhana, kedua menjelaskan strategic planning dengan bahasa yang juga
sederhana. Saya pernah menjadi anak SD, dan saya tahu betul sesuatu yang
menarik perhatian mereka datangnya dari hal-hal sederhana namun kreatif. Otak
saya pun berputar dan ahaaa, saya mendapatkan ide yang lumayan lah dari pada
ngga ada sama sekali.
Idenya seperti ini :
1. Ice breaking dengan yel-yel dan bernyanyi
2. Analogi payung untuk menjelaskan tentang apa itu asuransi jiwa. Jadi dikelas saya akan buka payung dan bertanya apa fungsi dari payung, dan kemudian menganalogikan dengan asuransi jiwa yang secara fungsi sama seperti payung, melindungi diri, tapi bukan dari hujan dan panas, melainkan dari resiko kematian, meninggal, dan kecelakaan. Mudah2an mereka bisa mengerti
3. Menggunakan contoh paling dekat dengan anak-anak untuk menjelaskan fungsi strategic planning. Jadi sebelum masuk kelas, saya ambil foto beberapa penjual makanan di depan sekolah mereka. Ada pedagang burger (teh tika), pedagang cilok (abah cilok), pedagang minuman es (kang idzur), dan pedagang tahu bulat (mang udin). Lalu saya membagi anak-anak ke dalam empat kelompok dan membuat peran mereka sebagai strategic planning dari setiap pedagang tersebut, tujuannya satu yaitu membuat usaha pedagang tersebut laku dan usaha semakin maju. Setiap kelompok menuliskan ide mereka di post it berwarna kemudian ditempel di kertas asturo tebal. Di akhir, setiap kelompok akan mempresentasikan ide-idenya tersebut dan setelah pulang sekolah hasil karya mereka diberikan ke masing-masing pedagang.
30 menit
saja waktu yang saya punya disetiap kelas (kebetulan saya kebagian kelas 6
& kelas 5), maka cara penyampaian pun harus sederhana tanpa kehilangan
makna. Semoga dua hal yang saya sajikan dikelas member mereka bayangan soal
asuransi jiwa dan profesi strategic planning.
Sangat
bahagia saat melihat anak-anak antusias saat diberi tahu mereka akan bertugas
membantu masing-masing pedagang supaya usahanya semakin laku dan berkembang.
Sangat bangga saat melihat anak-anak itu berdiskusi dan menggelontorkan ide-ide
yang kadang nyeleneh. Apresiasi untuk mereka yang berani maju ke depan dan
menceritakan ide-idenya itu. Cuma butuh lebih banyak latihan supaya mereka bisa
lebih percaya diri. Saya membayangkan pendidikan Indonesia ke depannya lebih
banyak merangsang ide kreatif yang muncul dari siswa-siswinya plus kemampuan
berpendapat/komunikasi, bukan cuma dari nilai akhir, tapi dari proses. Semoga
yah, suatu saat nanti akan ada perubahan positif yang lebih baik di dunia
pendidikan Indonesia, aminnn !
Kalian tahu
para pembaca budiman?
Pada
akhirnya ini bukan soal apa yang kita kasih ke mereka yang di hari inspirasi.
Yang kami
kasih ke mereka hanya sedikit aja, tapi timbal balik yang kita dapatkan
berkali-kali lipat dari apa yang kita berikan.
Refleksinya
kembali lagi ke diri kita. Kalo kata bos saya, “Ikutan kegiatan kayak gitu tuh,
Din, yang lo kasih mah dikit, tapi
refleksinya balik ke lo, yang lo dapet lebih banyak”
It is
absolutely right sodara-sodara sekalian!
Di sela-sela
kegiatan, setelah ber haha-hihi dengan puasnya, tetiba hati saya menjadi mellow.
“Din, sok sok an amat sih ngasih inspirasi segala, emang lo sendiri udah bener?”,
pertanyaan yang seketika membuat saya menjadi mellow menye nyebelin. Sampai hari ini masih saya endap dulu pertanyaannya, masih belum nemu jawabannya. Kalo kata temen saya, loh kan kita sama-sama terus memperbaiki diri kan? Ya, mungkin!
Saya dapat banyak hal dari kegiatan ini, teman baru, adik-adik baru yang dari mereka saya belajar banyak hal terutama soal “fun with your life”, bertemu para guru yang mengingatkan kita kembali, merekalah yang berkontribusi dalam pembentukan diri kita hari ini, bertemu dengan para pengajar yang luar biasa membuat saya ingin mengejar cita-cita saya dan menggali terus hal-hal yang saya sukai, dan sebagainya dan sebagainya yang ngga bisa dijelaskan dalam tulisan ini.
Saya dapat banyak hal dari kegiatan ini, teman baru, adik-adik baru yang dari mereka saya belajar banyak hal terutama soal “fun with your life”, bertemu para guru yang mengingatkan kita kembali, merekalah yang berkontribusi dalam pembentukan diri kita hari ini, bertemu dengan para pengajar yang luar biasa membuat saya ingin mengejar cita-cita saya dan menggali terus hal-hal yang saya sukai, dan sebagainya dan sebagainya yang ngga bisa dijelaskan dalam tulisan ini.
See, ini
bukan kita yang menginspirasi, tapi kita saya yang dapat inspirasi.
So,
Alhamdulilah bisa dapat kesempatan seperti ini, dan pastinya selagi ada
kesempatan buat ikutan, jangan ragu untuk bergabung.
Hal kecil
yang kita lakukan, berarti banyak untuk mereka.
Selamat Hari
Minggu
Showing Photos of Pedagang Cilok, Burger, Tahu Bulat, dan Minuman |
Wall of Dreams |
All Teams in Museum KAA |
Kang Dhani - Nunung - Putri - Kang Ferry - Gema - Dini |
Wall of Dreams |
We are the team : Putri - Nunung - Dini |
We are the team Kang Ferry - Nunung - Faishal - Kang Dhani - Dini - Levin - Putri - Gema kurang Kresna, Kang Iky, Teh Ai dan Uliest |