And thank you Allah for
blessing me in every breath that I take..
Ada beberapa hal yang membuat
gue mau ga mau dipaksa untuk mulai berpikir serius, bukan sekedar asal berpikir
yang hasilnya juga asal-asalan. Berpikir tentang satu hal yang bisa gue bilang the most important thing in our life. The question is, "what are you looking
for in this life?"
Sebenernya ini adalah
pertanyaan klasik yang udah lama muncul namun dengan sengaja gue endapkan
begitu saja di salah satu ruang hati, yang sesekali suka muncul di saat hati
dan pikiran lagi ga 100 persen. Dan pertanyaan ini menjadi benar-benar serius
hari Selasa kemarin (katalisnya adalah kejadian yang ga bisa gue share dalam
tulisan ini).
Selasa sore selepas pulang
kantor gue berencana langsung pulang, tapi entah kenapa kaki ini malah membawa
gue ke kosan temen yang ada di daerah kwitang. Senayan-kwitang jauh booo, tapi
tetep gue samperin. Capeknya jangan ditanya, hasil dari lembur seminggu full
ngurusin plan 2014 dan juga komplikasi pikiran + perasaan bikin badan remuk
beneran. Tapi entah kenapa gue tetep datang ke kosan sahabat gue itu.
Sampe di sana, I'm saying nothing. Gue malah nonton
film, makan, dan ga ada sepatah kata pun yang keluar sampai akhirnya temen gue
nanya, "Lo mau cerita apa?". Saat ditanya begitu gue ga jawab apa-apa
malah cengar-cengir ga jelas. But
fortunately, my besties share something first to me and her stories become
driver for me to start releasing all my bad feelings, releasing all my worries.
Berceritalah gue tentang
hal-hal yang membuat gue gundah gulana belakangan, beruntung bisa menangis (crying is not embarassing thing for me, it's
a way to release something deep inside your heart #halah, and I feel so free
after crying :)).
"Gue ngerasa hampa,
Mel.. Capekkk..!!!", gue mulai meracau bebas. "Gue ngerasa nge-push diri terlalu keras, harus begini,
harus begitu, takut begini, takut begitu..capek..padahal gue ga tau dengan
pasti, "what am I doing right now and
why am I keep doing this things?*ngutip kata2 bule seberang, yang artinya,
"you are so stupid, aren't you?"
Apa yang sebenernya gue cari
dengan hidup gue yang sekarang ini? Itu pertanyaan besar yang membuat gue sampe
sekarang terus berpikir. "Apa yang lo cari dari hidup yang sekarang? Apa
lo bahagia dengan hidup yang seperti ini, yang terlalu workholic, yang terlalu
paranoid, yang pada akhirnya mempersulit definisi "senang" dan "bahagia".
Dan pada akhirnya gue harus mengakui bahwa,"I'm too ambitious and too perfectionist" dan pada akhirnya
juga gue harus mengakui,"I feel so
tired.. And wanna stop doing this things.."
Ya, gue ingin mulai untuk
menyederhanakan definisi "senang" dan "bahagia",
menyederhanakan bukan berarti menghilangkan fungsi, penyederhanaan ini malah
membuat fungsi "senang" dan "bahagia" semakin mudah terasa.
Tanpa sadar, definisi
"senang" dan "bahagia" itu menjadi kompleks, rasa-rasanya
susah diraih. Akibatnya depresi, stress, parah2 bisa hilang nyawa. Dan selagi
masih sadar, selagi masih ada waktu, gue mau belajar menyederhanakan definisi
senang dan bahagia itu, mencoba menikmati setiap detik yang dilalui dalam hidup
ini tanpa perlu mengkhawatirkan esok hari (so
hard to be implemented, but I'll try :)). Bekerja sebaik mungkin, berteman
dengan banyak orang, menjaga keluarga, melakukan mimpi-mimpi dengan langkah
sederhana, dan berhenti untuk mengkhawatirkan apa yang akan terjadi besok kalo
gue ngelakuin sesuatu hal yang ingin dilakukan hari ini.
Thank you for my besties, Melisa, for hearing my
stories, support me with the simplest way
Selamat bersenang-senang,
selamat berbahagia (dengan sederhana :)
Happy Thursday